Oleh sebab itu, kata dia, dengan situasi demikian para calon wakil rakyat dituntut memiliki konsep manajamen kampanye yang lebih strategis
BACA JUGA: Depkominfo Tegur Wordpress
Kondisi masyarakat ditambah dengan semakin rumitnya sistem pemilihan umum, caleg dituntut semakin cerdas melakukan strategi kampanyeHal tersebut diakui oleh politisi senior Noviantika Nasution, yang kini menjadi calon legislator dari Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) untuk Dapil Jawa Barat V. ‘’Dalam pemilu 2009, kita memasuki vase pertunjukan politik yang menarik, sekaligus keras dalam persaingan
BACA JUGA: PDS Kutuk Blog Penghina Islam
Karena, hanya dengan kerja keras saja belumlah cukup untuk bisa memenangkan pertarungan 2009,’’ kata mantan politisi dari PDI Perjuangan itu.Pertarungan calon legislator di pemilu 2009, lanjut Novi, tidak saja persaingan antar partai politik
BACA JUGA: Blog Pelecehan Islam, Meresahkan
Situasi ini, kata dia, membuat dirinya tertantang karena harus membuktikan apakah partai yang banyak beriklan atau partai yang memiliki mesin politik besar yang paling efektif memenangkan pemilu.Noviantika membantah anggapan kampanye mengumpulkan massa saat ini sudah tidak efektif lagi''Untuk wilayah tertentu, kampanye model ini tetap masih efektifKarena, di beberapa daerah mereka justru meminta dikumpulkan di suatu tempat untuk bertatap muka dengan calegnya.''
Sementara itu, caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari dapil Jawa Barat 1 Marissa Haque menilai marketing politik membutuhkan kekuatan dan penuntasanPolitik di Indonesia tidak dibingkai oleh hukum, sehingga menyebabkan politik menjadi liar"Bingkai hukum ini menjadi miniatur," tegasnya
Vera Febyanthy, anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, mengatakan untuk menciptakan pemahaman positif tentang politik kepada masyarakat dibutuhkan dukungan media massa karena merupakan sarana paling efektif(aj/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diperiksa, JRR Bungkam
Redaktur : Tim Redaksi