jpnn.com, MATARAM - Ketua DPD Partai Demokrat NTB Mahally Fikri tak tinggal diam saat beredar kabar dirinya memiliki hubungan erat dengan Front Pembela Islam (FPI).
Mahally mendatangi Polda NTB untuk memberikan klarifikasi.
BACA JUGA: Masduki PBNU Tegas Bilang FPI Sering Membuat Gaduh
“Saya sudah bertemu dengan AKBP M Yunus Junaidi salah satu Kasubdit di Dirintelkam dan Kompol Lalu Sugiartha yang tanda tangannya tertera di dalam data beredar itu,” kata Mahally seperti dikutip dari Lombok Post, Selasa (29/12).
Dari penjelasan mereka, Mahally mendapat kepastian data yang beredar hoaks.
BACA JUGA: Tanggapi Deklarasi Front Persatuan Islam, Petrus: Elite FPI Lakukan Politicking
"Data itu sangat meresahkan dan tegas dijawab bahwa data itu tidak benar,” tuturnya.
Dia mendapat penjelasan dari pihak Dirintelkan Polda NTB bahwa mereka tidak memiliki data seperti itu.
BACA JUGA: Pengamat Nilai Pembubaran FPI Berpotensi Kontraproduktif
“Kata Kompol Lalu Sugiartha data itu hoaks dan tanda tangan beliau di-scan,” imbuhnya.
Mahally lantas menyampaikan harapan pada pihak Direktorat Intelkam Polda NTB mengklarifikasi data itu.
Mengingat data yang beredar menggunakan kop Direktorat Intelkam Polda NTB.
“Agar masalah ini tidak membias ke mana-mana, tidak merugikan bersama (yang dicatut mananya),” ujarnya.
Mahally menuturkan harapan itu telah disanggupi.
“Dalam waktu dekat ini (akan ada konfrensi perss),” pungkasnya.
Sebelumnya beredar data secara berantai berformat PDF melalui Whatsapps Grup (WAG).
Data itu mengungkap lembaga pendidikan, organisasi, hingga organisasi kemahasiswaan yang pro dan kontra dengan FPI.
Data itu memetakan jaringan FPI di tingkat provinsi hingga sepuluh kabupaten/kota di NTB.
Dalam data itu, Mahally disebut sebagai salah satu tokoh yang terafiliasi dengan FPI. (zad/r2)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Adek