Politikus Demokrat Ingatkan Honorer K2 agar Hati - hati

Rabu, 13 Maret 2019 – 00:57 WIB
Herman Khaeron. Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR Herman Khaeron mengingatkan para honorer K2 untuk hati-hati agar tidak menjadi korban ulah oknum yang memanfaatkan perjuangan honorer mendapatkan status PNS demi kepentingan pribadi.

Hal ini dikatakan Herman saat dimintai tanggapannya soal isu penarikan iuran untuk agenda silaturahmi nasional (silatnas) dengan Presiden Joko Widodo yang digagas oleh sejumlah forum honorer.

BACA JUGA: Kemenag Tolak Tuntutan Honorer K2 Jatim Peserta Tes CPNS 2013

“Harus hati-hati dengan berbagai cara ambil untung di tengah upaya harapan honorer K2 berjuang mendapatkan haknya,” kata Herman menjawab JPNN, Selasa (12/3).

BACA JUGA: Usulan Ulang Formasi PPPK Tidak Otomatis Disetujui Pusat

BACA JUGA: Komisi II DPR Berencana Bentuk Pansus untuk Selesaikan Konflik BP Batam

Politikus Partai Demokrat (PD) yang karib disapa Kang Hero itu mengaku tidak mengerti untuk apa iuran tersebut. Mantan wakil ketua Komisi IV itu justru khawatir ini menjadi kepentingan orang-orang tertentu.

Karena itu, Herman juga mengimbau kepada honorer K2 untuk bersikap hati-hati dan waspada. “Kalaupun ada acara dengan presiden, semestinya juga dibiayai oleh anggaran kepresidenan,” ungkapnya.

BACA JUGA: Politikus Gerindra Desak Rencana Silatnas Honorer K2 dengan Jokowi Dibatalkan

Sebelumnya diberitakan, permintaan uang kepada honorer K2 untuk agenda silatnas dengan Presiden Jokowi yang digagas oleh sejumlah forum honorer ternyata bukan isapan jempol.

BACA JUGA: Politikus Gerindra Desak Rencana Silatnas Honorer K2 dengan Jokowi Dibatalkan

Koordinator Honorer K2 Sumatera Utara Andi Subakti mengungkapkan, sejumlah anggotanya melaporkan dimintai uang Rp 500 ribu per orang. Uang itu disebut untuk menjemput Keppres pengangkatan honorer K2 menjadi PNS, yang dikatakan akan diumumkan di acara silatnas.

Menurut Andi, ada yang sudah menyetorkan uang. Sebagian besar masih menunggu kebenaran informasi tersebut.

BACA JUGA: 70 Persen Pemda Belum Siap Menggaji PPPK, Pengumuman Kelulusan Ditunda

"Di Medan, dimintai uang Rp 500 ribu. Katanya sebagai biaya untuk acara Silatnas yang nantinya diumumkan Keppres pengangkatan honorer K2 menjadi PNS," kata Andi kepada JPNN, Senin (11/3). (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usulan Ulang Formasi PPPK Tidak Otomatis Disetujui Pusat


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler