Di Amerika Serikat, Presiden Duduk Bersama Orang Penting Dunia, Ada Apa?

Jumat, 13 Mei 2022 – 10:24 WIB
Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan dengan para pengusaha (CEO) Amerika Serikat (AS) di Intercontinental the Willard Hotel, Washington DC, Kamis (12/5/2022) waktu setempat. Foto: ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan para pengusaha dan CEO (pemimpin) perusahaan besar Amerika Serikat (AS) di Intercontinental the Willard Hotel, Washington DC, Kamis waktu setempat.

Dalam pertemuan itu, tampak hadir Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, US-ASEAN Business Council Ted Osius, Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim John Kerry dan sejumlah pimpinan perusahaan AS antara lain Google, Chevron, Boeing, Qualcomm, ConocoPhillips, Marriot International, dan lainnya.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Diberi Kehormatan Berbicara Pertama, Singgung Perang

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk AS Rosan Roeslani.

Dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-AS, Presiden menyampaikan potensi bahan baku industri sebagai salah satu kekuatan Indonesia.

BACA JUGA: Presiden Mengingatkan, Sandiaga Uno Jawab Begini

Jokowi menekankan selain penyediaan bahan baku industri, Indonesia juga memiliki kekuatan dalam penyediaan energi hijau dan ekonomi digital.

"Sebagai salah satu negara penghasil bijih nikel terbesar di dunia, Indonesia berkembang pesat dalam industri besi dan baja. Saat ini Indonesia menjadi negara penghasil besi baja stainless terbesar nomor dua di dunia," kata Presiden Jokowi dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Jumat (13/5).

BACA JUGA: Dipolisikan Gegara Meme Anies Baswedan, Ruhut Sitompul Merespons, Singgung Soal Calon Presiden

Menurut Presiden, Indonesia juga kaya akan tambang seperti tembaga dan bauksit untuk aluminium.

Mineral alam itu merupakan tulang punggung industri energi baru dan terbarukan (EBT), termasuk baterai litium dan mobil listrik.

"Pembangkit listrik dari tenaga hidro, surya, dan geotermal sangat berlimpah," ucapnya.

Oleh karenanya, Presiden Jokowi mengajak para pelaku usaha di Amerika Serikat untuk berinvestasi di Indonesia pada sektor industri dan energi terbarukan.

"Kami memastikan bahwa produksi barang penting akan dihasilkan dari pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Kami mengundang pelaku bisnis Amerika untuk investasi di Indonesia," kata Jokowi.

Presiden menambahkan bahwa Indonesia juga serius dalam pengembangan ekonomi digital yang adil dan bermanfaat bagi semua.

Saat ini, Indonesia memiliki 2.346 perusahaan rintisan (start up) atau menjadi negara dengan "start up" terbanyak kelima di dunia.

"Saya sangat mengharapkan kontribusi pebisnis Amerika dalam pengembangan infrastruktur digital, memfasilitasi 'digital capacity building', serta mendukung kami masuk 'global value chain' melalui digitalisasi," kata Presiden.

Sebagai negara yang memegang Keketuaan G20, Presiden juga memastikan agar konferensi tingkat tinggi itu dapat bekerja sebagai katalisator pemulihan ekonomi global, terutama bagi kemajuan negara-negara berkembang.

Karena itu, Presiden mengharapkan adanya kerja sama konkret yang menguntungkan dengan ASEAN, khususnya Indonesia.

"Semua ini membutuhkan kemitraan yang erat antara pemerintah dengan komunitas bisnis. Saya berharap para CEO perusahaan besar Amerika dapat membangun kerja sama konkret di G20, dan kerja sama dengan ASEAN, khususnya dengan Indonesia," tegas Jokowi. (antara/jpnn)

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Presiden   Jokowi   CEO   Amerika Serikat   Ekonomi   industri   G20  

Terpopuler