Politikus Golkar Anggap Tidak Relevan Pemulangan Rizieq jadi Syarat Rekonsiliasi Politik

Minggu, 07 Juli 2019 – 20:33 WIB
Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga. Foto: Aristo Setiawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Andi Sinulingga heran dengan Juru Bicara Prabowo-Sandiaga Dahnil Anzar Simanjuntak, karena mewacanakan pemulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab sebelum rekonsiliasi politik nasional digelar.

Menurut Andi, wacana Dahnil tidak masuk akal. Bahkan, tidak ada relevansinya rekonsiliasi politik nasional dengan pemulangan Rizieq yang kini bermukim di Arab Saudi.

BACA JUGA: Restu Jokowi Diakui Menjadi Penentu Sosok Ketum Golkar Mendatang

"Menukar guling dengan Rizieq Shihab, itu tidak relevan, apa konteksnya?" tanya Andi ditemui awak media di Jakarta Selatan, Minggu (7/7).

BACA JUGA: Kronologi Anak Penggal Kepala Ayahnya Pakai Kapak Hingga Putus

BACA JUGA: Jimly Asshiddiqie Minta Prabowo Jaga Perasaan Ibu-Ibu Pendukungnya

Andi menduga terdapat kepentingan personal ketika Dahnil mewacanakan pemulangan Rizieq sebagai syarat rekonsiliasi politik nasional. Hanya Andi tidak mengetahui detail dari kepentingan personal Dahnil itu.

"Kalau ada kepentingan Dahnil, karena punya kepentingan personal, saya enggak mengerti. Memasukkan hubungan personal dalam rekonsiliasi ini, saya enggak mengerti," ucap Andi.

BACA JUGA: ICMI: Rekonsiliasi Jokowi - Prabowo Tidak Perlu Dipaksakan, Alamiah Saja

Sebelumnya Dahnil mengharapkan pemerintahan Presiden Jokowi memberikan kesempatan kepada Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia. Menurut Dahnil, kepulangan Habib Rizieq bisa dimasukkan dalam rekonsiliasi politik nasional.

"Ini pandangan pribadi saya, bila narasi rekonsiliasi politik mau digunakan, agaknya yang paling tepat beri kesempatan kepada Habib Rizieq kembali ke Indonesia," kata Dahnil melalui akun @Dahnilanzar di Twitter, Kamis (4/7).

BACA JUGA: KPK Sampaikan Duka Cita Atas Wafatnya Sutopo Purwo Nugroho

Selain itu, Dahnil mengharapkan pada periode pemerintahan mendatang tidak ada lagi kriminalisasi terhadap ulama. Mantan ketua umum Pemuda Muhammadiyah itu juga mengharapkan ulama-ulama yang kritis terhadap pemerintah tidak disudutkan dengan berbagai narasi.

“Setop upaya kriminalisasi, semuanya saling memaafkan. Kita bangun toleransi yang otentik, setop narasi-narasi stigmatisasi radikalis, dan lain-lain," ungkap Dahnil.(mg10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahnil Singgung Habib Rizieq dan Rekonsiliasi, Masinton: Suporter Enggak Usah Mengatur


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler