jpnn.com - jpnn.com - Politikus Golkar Ahmad Doli Kurnia kembali mengkritik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atas tindakannya yang melecehkan ulama serta menyakiti umat Islam. Menurut mantan Sekjen PB HMI ini, kemarahan dan tuntutan keadilan dari umat Islam adalah hal wajar. Itu bukan reaksi yang berlebihan seperti yang sering dituduhkan.
"Sikap dan pernyataan Ahok terhadap KH Ma'ruf Amin di sidang pengadilan itu sangat "clear" mencerminkan kebencian Ahok terhadap Islam. Tidak ada sama sekali bentuk dan rasa hormat terhadap pemuka agama," kata Ahmad dalam pesan singkatnya, Selasa (7/2).
BACA JUGA: Ahok Minta Maaf ke Maruf Amin, GP Ansor Bilang Begini
Dari berbagai tindakan Ahok, bisa disimpulkan petahanalah yang sesungguhnya rasis, intoleran, dan anti ke-Bhinneka-an. Bahkan bila berkuasa Ahok akan dipastikan berlaku diskriminatif dan fasis, terutama terhadap Islam.
"Ahok akan menjadi teroris bagi umat Islam. Sudah seharusnyalah pemerintah kembali berada di tengah menjadi pengayom seluruh masyarakat, berlaku adil, dan tidak melindungi si "trouble maker" Ahok," ucapnya.
BACA JUGA: Demi Pak Ahok, Maia Estianty Tutup Kolom Komentar
Dia juga meminta masyarakat berhenti memojokkan Islam dengan tuduhan intoleran, anti ke-Bhinneka-an, dan sebagainya, karena semuanya ada pada diri Ahok.
Ahmad juga mengimbau Polri berhenti melakukan kriminalisasi terhadap ulama dan tokoh-tokoh Islam serta mengadu domba umat Islam dengan kelompok masyarakat lainnya.
BACA JUGA: Soal Aksi 112, Kiai Maruf: Masa Tenang ya Harus Tenang
“Terkait dengan itu, saya juga cukup menyayangkan pemerintah yang berupaya menciptakan konflik politik baru dengan melibatkan tokoh dan elite politik tertentu," sergahnya.
Mengundang sikap "saling serang" dengan SBY menurut Ahmad, bisa menimbulkan kontraksi politik yang akan berdampak meluas dan meningkatnya suhu politik di masyarakat, yang memang sudah tinggi sebelumnya. Pemerintah seakan sedang menciptakan "sasaran baru" pengalihan serangan terhadap Ahok atau "kambing hitam" apabila Ahok tidak bisa diselamatkan.
"Itu semua akan merusak tatanan politik dan demokrasi kita. Seharusnya yang kita butuhkan saat ini adalah persatuan. Umat Islam bersatu, tokoh dan elite bangsa bersatu, rakyat bersatu bersama-sama dengan pemerintah menegakkan keadilan dan membasmi prilaku Ahok si "hama" Pancasila, si "pengacau" Bhinneka Tunggal Ika, dan si "perusak" keutuhan NKRI," pungkasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasihat Kiai Maâruf Amin untuk PWNU DKI Jakarta
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad