Politikus NasDem Soroti Inkonsistensi Pemerintah Dalam Menangani Wabah Covid-19

Rabu, 13 Mei 2020 – 23:45 WIB
Ilustrasi wabah COVID-19. Foto: diambil dari as

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Fauzi H Amro menilai langkah pemerintah memperbolehkan masyarakat berusia 45 tahun ke bawah kembali bekerja sebagai kebijakan aneh. Pasalnya, bertentangan dengan protokol penanganan Covid-19.

Fauzi menilai kebijakan itu mengindikasikan ketidakkesungguhan pemerintah untuk segera mengakhiri wabah virus corona yang melanda Indonesia.

BACA JUGA: Gandeng Gugus Tugas COVID-19, KNPI Gelar Kompetisi Video Corona Challenge

"Kebijakan pemerintah yang mengizinkan masyarakat berusia 45 tahun ke bawah bekerja kembali itu aneh. Karena kebijakan tersebut tidak sesuai dengan protokol WHO mengenai pencegahan Covid-19. Padahal, hal utama yang harus dilakukan adalah menghindari berkerumun," kata Fauzi dalam keterangan persnya, Rabu (13/5).

Sebelumnya kebijakan membolehkan usia 45 tahun kebawah bekerja itu disampaikan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo dalam konferensi pers virtual, Senin (11/5). Alasan pemerintah mengeluarkan kebijakan tersebut untuk mengurangi pemutusan hubungan kerja (PHK) para pekerja.

BACA JUGA: Tren Isu Ketahanan Pangan Menanjak Saat Pandemi Covid-19

Fauzi menjelaskan physical distancing adalah langkah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Karena itu, katanya, kebijakan membolehkan pekerja berusia 45 ke bawah kembali bekerja itu sama dengan membiarkan makin banyak pekerja terpapar virus corona.

Sebab, politikus Partai Nasdem ini menjelaskan harusnya pemerintah berkaca dengan kejadian yang sudah-sudah, karena banyak pekerja yang terpapar Covid-19. Bahkan katanya lagi ada yang sampai meninggal dunia.

BACA JUGA: Benarkah Pasien Usia Produktif Paling Banyak Sembuh dari Covid-19?

"Menurut saya, keselamatan pekerja harus lebih diutamakan sesuai anjuran WHO," tegasnya.

Fauzi menjelaskan seharusnya tidak perlu ada kebijakan dikotomi usia 45 tahun ke bawah atau ke atas dalam dunia kerja di masa pandemi corona. Sebab, tutur Fauzi, tidak ada yang menjamin usia muda bakal bebas terpapar dari corona.

"Karena virus tak memandang usia, anak muda pun bisa rentan kena virus corona karena tidak menerapkan pola hidup sehat," kata anggota Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DPR-RI ini.

Fauzi menegaskan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), termasuk bekerja dari rumah atau work from home sudah tepat untuk menghindari penyebaran Covid-19. "Jadi sementara ini kita bekerja lebih aman bekerja dari rumah," katanya.

Menurut dia, yang terpenting sekarang itu negara harus hadir dalam menjamin kesehatan masyarakat agar tidak terpapar virus corona, di antaranya dengan penerapan PSBB yang benar dan terukur, bukan dengan kebijakan yang berubah-ubah.

"Contoh, sebelumnya masyarakat dilarang mudik, tetapi kini Menteri Perhubungan (Budi Karya) melonggarkan kebijakan transportasi termasuk penerbangan yang kembali dibolehkan. Ini kan sama dengan mempercepat penyebaran virus corona menyebar ke seluruh Indonesia," kritiknya.

Kemudian, lanjut dia, ada lagi kebijakan yang sifatnya dikotomi pekerja usia 45 ke bawah dan ke atas. Padahal kata dia, sebelumnya pemerintah mengimbau agar masyarakat bekerja dari rumah saja sementara waktu sembari menunggu virus corona ini berlalu dan situasi kembali normal.

"Kebijakan yang berubah-rubah itu menunjukan bahwa pemerintah dalam penanganan corona tidak konsisten bahkan terkesan mencla-mencle. Menurut saya, sebaiknya pemerintah konsisten dalam menerapkan aturan kebijakan dalam penanganan Covid-19, termasuk kebijakan bekerja dari rumah " kata dia.

Sebab, lanjut Fauzi, akar masalah yang dihadapi bangsa ini krisis kesehatan akibat wabah virus corona, sehingga fokus penyelesaian sebaiknya ke penyelamatan nyawa rakyat.

"Yang paling penting adalah bagaimana menyelamatkan dan melindungi masyarakat dari virus corona. Insyaallah akan kembali bangkit dan bergerak, kalau masalah corona bisa segera atasi," pungkas alumnus IPB ini. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Covid-19   NasDem   Pemerintah  

Terpopuler