Politikus PDIP Ini Menilai Kesucian Kota Mekkah Telah Pudar

Jumat, 25 September 2015 – 14:52 WIB
Jamaah Haji asal Kota Cirebon dilepas dengan tangis dan haru para anggota keluarga yang mengantar di halaman Masjid Raya At-Taqwa Kota Cirebon, 7 Agustus 2015. Foto: Ilmi Yanfa Unnas/Radar Cirebon/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPR, Said Abdullah menuding Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah gagal menjaga marwah kota Mekkah dan Madinah sebagai khadimul haramain (pelayan tamu Allah) bagi umat Islam seluruh dunia.

Karena itu mendesak Organisasi Kerjasama Islam (OKI) segera turun tangan mengambil alih pengelolaan dua kota suci umat Islam tersebut.

BACA JUGA: Ditanya Soal Sekjen NasDem, Evy: Nanti Saja Pas Sidang

"Kita semua berharap  agar wajah Mekah sebagai simbol keagungan dan wibawa Ka'bah sebagi simbol kesucian  bisa dikembalikan oleh OKI," ujar Said Abdullah melalui siaran persnya di Jakarta, Jumat (25/9).

Alasan Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini mendesak OKI mengambil alih pengelolaan Mekkah-Madinah, karena menilai kesucian Kota Mekah saat ini telah pudar. Wajah Mekkah telah berubah menjadi kota metropolis tanpa budaya Islam sama sekali.

BACA JUGA: Ketua DPR Temukan Beberapa Jamaah Indonesia Ini Terluka

"Wajah Mekah menjadi wajah batu dan sudah tidak ramah bagi  tamu Allah," ujar Said, yang melihat Ka'bah dan Masjidil Haram telah tenggelam oleh jam besar (Mecca Royal Watch) yang dibanggakan pemerintah Arab Saudi.

'"Jika diambil alih oleh OKI maka kita harapkan kembalinya situs-situs Islam peninggalan Rasulullah dan para sahabat. Jadi, OKI segera mengambil alih pengelolaan dua kota suci umat Islam, Mekkah dan Madinah. Dan jangan biarkan raja-raja Saudi yang tak punya mandat dari rakyatnya merusak dua kota suci tersebut," tegasnya.

BACA JUGA: Lewat Twitter, Jokowi Sampaikan Duka untuk Tragedi Mina

Terkait penyelenggaraan haji, politikus asal Jawa Timur ini menilai pelaksanaan tahun 2015 ini paling buruk yang disediakan pemerintah Kerajaan Arab Saudi.  Itu dimulai dengan tragedi crane yang membawa korban ratusan jamaah tewas hingga insiden lempar jumrah di Mina yang korbannya maish terus bertambah.

Karena itu pihaknya meminta Pemerintah Arab Saudi bertanggung jawab ata stragedi tersebut. "Pemerintah Arab Saudi harus bertanggung jawab sebagai khadimul haramain. Umat Islam seluruh dunia datang ke Arab Saudi bukan untuk mati, tetapi melaksanakan rukun Islam kelima," ujarnya.

Baca: Tragedi Mina, Dugaan Keterlibatan Anak Raja Saudi Harus Diinvestigasi

Baca: Ini Cerita Fadli Zon, Jamaah Haji Indonesia Korban Tragedi Mina Menyedihkan

Namun kata Said, pertanggungjawaban pemerintah Arab Saudi tidak cukup hanya dalam bentuk kompensasi uang bagi jamaah yang meninggal dan korban luka. Akan tetapi, lebih dari itu sebagaimana tuntutan negara negara muslim dan mayoritas berpenduduk muslim agar dilakukan internasionalisasi 2 kota suci Mekah dan  Madinah dibawah nanungan OKI.(fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tragedi Mina, Dugaan Keterlibatan Anak Raja Saudi Harus Diinvestigasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler