jpnn.com - JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengaku senang dengan pernyataan Penasehat Teman Ahok Putu Artha, yang berkali-kali mengajak dirinya ikut memverifikasi KTP yang dikumpulkan Teman Ahok.
Pernyataan tersebut dikemukakan Putu, saat menjadi pembicara di salah satu stasiun televisi swasta. "Saya senang diundang terbuka oleh Putu Artha walau saya bingung Putu Artha mengundang atau mengancam. Harusnya mengundang itu bicara baik, halus, lembut tidak perlu teriak-teriak. Walau bingung tapi saya coba memahami bahwa berteriak itu identik dengan kepanikan," ujar Adian, Selasa (28/6) malam.
BACA JUGA: Pendukung Ahok: Jangan Sampai Bensin Habis duluan
Adian menilai, mengumpulkan dan memverifikasi sendiri KTP yang dikumpulkan, sama seperti sebuah permainan yang dimainkan dan disoraki sendiri. Bahkan diwasiti sendiri lalu dipuji-puji dan terakhir tertawa bangga sendiri.
"Di salah satu media massa Teman Ahok mengklaim sudah siapkan 4.000 relawan 'berbayar' untuk memverifikasi 1 juta KTP itu. Dengan 4.000 relawan berbayar maka tiap relawan berbayar rata rata harus memverifikasi 250 KTP," katanya.
BACA JUGA: Kata Wiranto, Cara Berpikir Ahok Itu Tak Biasa
Adian memperkirakan untuk membiayai verifikasi KTP tersebut, Ahok setidaknya mengeluarkan dana per KTP Rp 4.450. Perhitungan hadir berdasarkan biaya sama yang dibayarkan Teman Ahok kepada sejumlah relawan untuk mengumpulkan KTP. Yaitu Rp 2,5 juta per bulan, dengan target 560 KTP.
"Tiap relawan berbayar akan menerima 250 KTP x Rp 4.450, sama dengan Rp 1.112.500 per relawan. Dengan jumlah relawan 4.000 orang maka verifikasi 1 Juta KTP Teman Ahok diperkirakan bisa habiskan Rp 4,4 miliar," ujar Adian.
BACA JUGA: DPR Buat Pansus Sumber Waras, Ahok Sindir Kelakuan Fadli Zon
Menurut Adian, kalau benar perkiraan anggaran yang bakal dikeluarkan hingga Rp 4,4 miliar, maka anggota DPR ini merasa miris. Karena biaya verifikasi KTP menghabiskan uang senilai empat bangunan sekolah dasar (SD).
"Kalau boleh saran baiknya hemat saja uang itu untuk hal-hal lain yang lebih berguna untuk rakyat seperti membeli 45 ambulans Teman Ahok, dari pada membuang uang hanya untuk mendengar tepuk tangan sendiri," ujar Adian. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Mulai Garap Kasus Dugaan Rp 30 M ke Teman Ahok
Redaktur : Tim Redaksi