jpnn.com - JAKARTA - Sikap yang diambil Dradjad H Wibowo untuk sementara nonaktif dari kegiatan politik Partai Amanat Nasional (PAN) tidak hanya disayangkan kolega separtainya. Politikus PDI Perjuangan, Eva K Sundari juga sangat menyayangkan langkah Dradjad pasca-kekalahan Hatta Rajasa dalam Kongres IV PAN di Bali.
Menurut Eva, Indonesia sejak reformasi bergulir justru menghadapi defisit demokrasi karena orang-orang baik menolak masuk politik. Akibatnya, katanya, praktik politik yang ada gagal memenuhi difinisi bahwa politik merupakan jalan mulia dan solusi bagi kemashatan umat maupun rakyat.
BACA JUGA: Soetrisno Bachir Sebut Amien Rais Seperti Tokoh Iran
“Politik dan parpol gagal berfungsi sebagai agent of change untuk transformasi masyarakat dan negara menuju situasi yang lebih baik. Ini karena parpol dipegang politikus-politikus berintegritas rendah,” kata Eva, Selasa (3/3).
Karenanya Eva mengharapkan Dradjad mengurungkan niat untuk nonaktif dari PAN. Terlebih, kata Eva yang pernah bersama-sama menjadi anggota DPR 2004-2009, bekas wakil ketua umum PAN itu dikenal berintegritas, bersih dan cerdas.
BACA JUGA: SB Sejajarkan Amien Rais dengan Imam Khomeini
“Ibaratnya dia maqom-nya sudah ikon yang merepresentasikan integritas, cerdas, bersih sehingga memelihara harapan masyarakat dan kader-kader PAN maupun parpol lain terhadap dunia politik,” kata Eva.
Lebih lanjut Eva juga berharap Zulkifli Hasan yang kini menjadi ketua umum PAN menarik Dradjad ke posisi strategis di partai berlambang matahari itu. “PAN dan politik Indonesia akan merugi jika politikus sekaliber DHW (Dradjad H Wibowo, red) mundur dari PAN,” pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA JUGA: Penutupan Kongres PAN Tanpa Kehadiran Hatta dan Elit KMP
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zulkifli Ingin Bawa PAN Masuk Tiga Besar
Redaktur : Tim Redaksi