Politikus PDIP Said Abdullah Bicara Soal Capres 2024, Simak Penjelasannya

Senin, 10 Oktober 2022 – 18:48 WIB
Ketua DPP PDIP Said Abdullah sekaligus Ketua Banggar DPR RI. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah ikut merespons berbagai pertanyaan seputar pernyataan Ibu Megawati tentang calon presiden 2024 mendatang.

Said mengajak publik untuk bersabar dan menunggu momentum yang tepat seperti disampaikan oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

BACA JUGA: Inginkan Presiden Antikorupsi, Petani Sawit Minta Firli Maju Pilpres 2024

“Ibu  Megawati Soekarnoputeri selaku Ketua Umum PDI Perjuangan telah teruji dalam sejarah melahirkan banyak pemimpin baik di tingkat kabupaten, kota, provinsi, bahkan kepemimpinan nasional,” ujar Said Sabdullah dalam keterangan tertulis pada Senin (10/10).

Menurut Said, sejarah telah membentuk kewaskitaan Ibu Megawati dalam menentukan pemimpin di semua tingkatan pemerintahan.

BACA JUGA: Said Abdullah: Saya Turut Berduka Atas Tragedi Kanjurungan

“Sangat banyak aspek yang beliau (Megawati) pertimbangkan dalam menentukan calon pemimpin. Beberapa prinsip teguh yang senantiasa beliau pegang semisal, pemimpin harus setia dan berpegang teguh pada negara kesatuan, Pancasila, konstitusi, dan memahami betul kebinekaan kita sebagai fondasi berpikir dan bertindak,” tegas Said yang juga Ketua Badan Anggaran DPR RI ini.

Said menjelaskan Megawati sebagai sosok yang ditempa oleh sejarah penting kebangsaan akan melihat aspek elektabilitas sebagai salah satu pertimbangan dan aspek lainnya yang juga penting yaitu rekam jejak, integritas, dan kapabilitasnya selama ini.

BACA JUGA: Makna Dipilihnya Monas Sebagai Tempat Pertemuan Puan dan Airlangga

“Calon pemimpin tidak berdiri di ruang kosong, rekam jejaknya amat penting agar PDI Perjuangan tidak menyuguhkan kucing dalam karung kepada rakyat,” tegas Said.

Sebab dalam demokrasi seperti yang kita jalani saat ini, menurut Said, citra dan pesona mudah sekali dibentuk oleh penjual jasa kemasan pembentuk citra publik.

Menurut Said, framing penipuan seperti ini yang sangat kita hindari. Bagi PDI Perjuangan, kata dua, kepemimpinan autentik tidak dibentuk oleh industri jasa pencitraan, tetapi melalui pergulatan panjangnya sebagai bagian pergulatan bangsa ini, sepak terangnya diakui oleh rakyat.

Lebih lanjut, Said mengatakan PDI Perjuangan sebagaimana mandat Kongres V, memutuskan untuk mengembalikan jalan politik pembangunan jangka panjang kita ditetapkan oleh dua kamar parlemen, yang artinya ditetapkan oleh MPR.

“Hal ini untuk memastikan pemerintahan lima tahunan patuh dan tunduk pada arah pembangunan jangka panjang kita. Langkah ini untuk memastikan keberlangsungan pembangunan agar berkesinambungan di antara periode pemerintahan lima tahunan,” ujar Said.

Menurut Said, pilihan ini sekaligus memudahkan mengevaluasi terhadap jalannya pembangunan lima tahunan yang dijalankan oleh pemerintahan terpilih.

Atas pertimbangan-pertimbangan strategis seperti ini, Ibu Ketua Umum berhati hati memilih calon presiden.

Said mengatakan kuatnya akar sosial dan kematangan spiritualitas, hiruk pikuk Pilpres yang disertai manuver berbagai sebagian elite politik dalam dukung mendukung kandidat tidak membuat Ibu Ketua Umum gusar, apalagi panik.

“Kami tegak lurus terhadap perintah beliau, bahwa hari-hari ini adalah hari-hari keprihatinan kita, masih hangat tragedi Kanjuruhan, kita juga menghadapi ancaman krisis pangan dan energi,” ujar Said.

Oleh sebab itu, kata Said, tenaga dan pikiran PDI Perjuangan tersentral menyelesaikan masalah masalah rakyat tersebut.

“Pada waktunya, setelah laku batin dan berbagai perhitungan beliau selesai, pada akhirnya beliau selaku mandataris Kongres Partai (PDIP) yang diberikan kewenangan prerogatif akan memutuskan siapa calon presiden dari PDI Perjuangan. Namun yang jelas dalam waktu dekat, sebab perintah beliau konsentrasi tenaga dan pikiran PDI Perjuangan membantu pemerintah menyelesaikan masalah masalah di atas,” ujar Said.

Said menegaskan PDI Perjuangan meyakini gotong royong sebagai fondasi penting kehidupan kebangsaan kita.

Meskipun secara regulasi PDI Perjuangan dapat mengajukan pasangan capres dan cawapres sendiri, menurut Said, namun PDI Perjuangan memandang penting untuk bergotong royong memilih mitra koalisi.

“Pertimbangan mitra koalisi juga harus sebangun dan simetris dengan garis dan perjuangan ideologis PDI Perjuangan,” tegas Said.

Said mencontohkan PDI Perjuangan tentu saja tidak akan berjalan beriring dengan kekuatan yang mengedepankan politik identitas, membawa-bawa suku, agama dan ras untuk memenangkan pemilihan.

Menurut Said, PDI Perjuangan tidak akan bergandengan dengan kekuatan yang mencemari masjid  dan tempat-tempat ibadah untuk nafsu kekuasaan.

“Bagi kami masjid dan tempat ibadah lainnya adalah obor penerang, pembawa kesejukan dan kedamaian serta ketaqwaan,” ujar Said.

“Oleh sebab itu, PDI Perjuangan perlu memastikan mitra koalisinya firm menyangkut hak-hal seperti ini.”(fri/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler