Said Abdullah: Saya Turut Berduka Atas Tragedi Kanjurungan

Oleh MH Said Abdullah - Ketua Badan Anggaran DPR RI

Minggu, 02 Oktober 2022 – 20:05 WIB
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Tragedi kelam terjadi pada liga sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang seusai pertandingan Arema Malang vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10) malam.

Seperti terberitakan hari ini 157 orang meninggal dunia, dan ratusan lainnya dalam perawatan medis.

BACA JUGA: Kesaksian Striker Asing Arema FC Soal Tragedi Kanjuruhan

Ingat jangan pernah ada sepak bola mengorbankan nyawa manusia. Sunguh kita menyesal dan penyesalan memang di akhir tragedi.

Andai semua pihak senantiasa disiplin menjalankan ketentuan induk sepak bola dunia, FIFA, barangkali tragedi Kanjurungan tidak akan terjadi.

BACA JUGA: KontraS Beberkan Sejumlah Pelanggaran Aparat Dalam Kerusuhan Kanjuruhan

Sungguh sangat kita sayangkan. Baru saja kita menorehkan prestasi dengan mengalahkan Tim Nasional Curacao dua kali.

Prestasi ini patut kita syukuri karena Tim Nasional Curacao menempati rangking FIFA 84, sedangkan Timnas  Indonesia diperingkat 152. Mereka jauh di atas kita.

BACA JUGA: Sikapi Tragedi Kanjuruhan: Ketua Komisi X DPR: Setop Kompetisi dan Bentuk Tim Independen Pencari Fakta

Timnas PSSI U-17 juga makin menunjukkan perfomanya yang baik menghadapi babak kualifikasi Piala Asia U-17.

Kami di DPR selalu mendukung kebutuhan anggaran dan langkah langkah PSSI serta Kemenpora ketika meminta persetujuan naturalisasai sejumlah pemain muda berbakat dan masuk menjadi skuad pada sepak bola tanah air.

Tragedi pilu di Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 ini benar-benar memukul gelanggang sepak bola nasional. Bahkan menjadi deretan tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah sepak bola dunia.

Kita patut malu, dan  harus instrospeksi mendalam. Oleh karena hal ini, saya:

1. Turut duka yang mendalam terhadap para korban, baik yang meninggal maupun yang menjalani perawatan kesehatan.

2. Kiranya pihak penyelanggara pertandingan, PSSI, Kemenpora, pemda setempat dan masyarakat bergotong royong memberikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal, sekaligus bantuan pengobatan terhadap korban yang sedang dirawat di rumah sakit.

3. Atas tragedi ini PSSI, Kemenpora, Kepolisian untuk mengundang FIFA melakukan investigasi tregasi ini. Perlu mengundang FIFA untuk menjaga kredibilitas investigasi dan sepak bola Indonesia dimata dunia.

4. Menghentikan sementara kompetisi liga 1 BRI ini sampai selesainya hasil investigasi dan rekomendasi FIFA. Hal ini semata mata menjaga kredibilitas kompetisi sepak bola yang ada di tanah air.

5. Penyelenggaraan kompetisi sepak bola professional ditanah air kedepan tidak hanya mementingkan aspek bisnis, tetapi juga kepatuhan terhadap keseluruhan aturan FIFA dari semua pihak, agar tragedi memilukan seperti di Stadion Kanjuruhan Malang tidak terulang kembali.

6. Kalaupun dilanjutkan kembali musim kompetiti sepak bola professional kembali, PSSI selalu mengaudit pelaksanaan setiap pertandingan sepak bola akan digelar, mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga usainya pertandingan.

Selain itu, menghentikan pertandingan bila ada ketidakpatuhan terhadap peraturan FIFA. Langkah preventif ini untuk menghindarkan tragedi pilu di Kanjuruhan terulang kembali.

7. Meskipun urusan teknis sepak bola menjadi wewenang penuh PSSI, perlu kiranya Kemenpora ikut memberikan pengawasan untuk membantu PSSI, atau mengingatkan PSSI terhadap kemungkinan ketidakpatuhan penyelenggaraan pertandingan oleh pihak penyelenggara.

Semoga urun pikir atas tragedi pilu di Kanjuruhan dapat memberi pertimbangan yang produktif bagi seluruh pihak untuk kemajuan sepak bola nasional.

Kita mengheningkan cipta disertai dengan ketulusan doa bagi yang meninggal, kesembuhan bagi yang dalam perawatan dan kesabaran serta ketabahan dan keikhlasan bagi keluarga yang sanak saudaranya meninggal dalam tragedi memilukan ini.(***)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler