jpnn.com, JAKARTA - Politikus senior PDI Perjuangan Panda Nababan menilai Kaesang Pangarep jadi ketua umum PSI melalui proses tidak wajar.
Pasalnya, putra bungsu Presiden Joko Widodo itu baru saja terjun ke politik, tetapi langsung diberi posisi pucuk pimpinan partai.
BACA JUGA: Kaesang Masuk PSI, Pakar Yakin PDIP Tak Berani Menghukum Jokowi
"Bukan politisi karbitan, kita lihat ada proses pengkarbitan," kata Panda dalam sesi diskusi di sebuah stasiun televisi dilihat Sabtu (30/9).
"Iya (karbitan) dan terus terang kita bagus juga mengingatkan karena kecintaan kita kepada Jokowi," tambahnya.
BACA JUGA: Kaesang Masuk PSI, Pakar Curiga Ada yang Tak Beres dengan Jokowi & Megawati
Panda menyebut, semua hal mestinya dilalui dengan proses politik, bukan secara instan. Menurutnya, Gibran dan Kaesang tak punya karir politik.
"Karena dua anak ini tidak punya karir politik sebelumnya, beda dengan Jokowi dia dulu di Kadin, jadi PDI Perjuangan sudah excuse terhadap dua anak ini dan menantunya (Bobby Nasution)," ujarnya.
BACA JUGA: PDIP Tanggapi Santai Kaesang Masuk PSI, Panda: Mohon Maaf, Tak Segenting Itu
Panda mengambil contoh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang punya proses rekam jejak politik. Mega bahkan pernah menjadi Ketua DPC PDIP Jakarta Pusat.
"Jadi perlu juga kita ingatkan kepada Jokowi dia tidak membuat kesalahan kesalahan di waktu yang lama bagaimana ini butuh proses butuh waktu, Megawati sendiri dulu Ketua DPC Jakarta Pusat dalam karir politik dia, gak ada main di karbit-karbit ini," tuturnya.
Panda pun meminta Jokowi tidak memaksakan Gibran dan Kaesang memperjuangkan kepentingan politik orang tua. Biarkan Gibran dan Kaesang berkarir sesuai jalan mudanya.
"Jangan kita paksakan dia memperjuangkan mimpi kita, biarlah dia di generasinya dengan proses dia usia mudanya, karena nanti kalau bapaknya udah gak jadi presiden siapa yang mau bertamu kepada dia, gak ada lagi," ujarnya.
Panda menyebut, banyak anak pejabat yang masih muda karir politiknya kandas. Menurutnya, tidak ada sejarah legendaris dari anak pejabat yang mendapatkan sesuatu secara instan.
"Banyak pengalaman-pengalaman anak anak pejabat anak anak penguasa itu banyak semua hampir kandas, tidak ada yang kemudian jadi cerita legendaris ini anaknya si ini, anaknya si ini jadi ini, gak ada," tutur Panda.
"Karena memang butuh waktu butuh proses gak bisa dipaksa paksakan, jadi kenapa dulu saya bilang anak ingusan, karena harus butuh suatu proses," ujarnya. (dil/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif