jpnn.com - JAKARTA - Pernyataan keras terkait pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 datang dari politikus PDI Perjuangan di DPR, Effendi Simbolon. Dia menyebut postur anggaran yang diusulkan pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), manipulatif.
“Rancangan postur anggaran yang sekarang ini sangat miris dan cenderung manipulatif, ada teknologi baru ada istilah yang ditunda, ditambah, dikurangi, kami nggak ngerti mau ke mana anggaran ini dibawa,” kata Effendi di gedung DPR Jakarta, Selasa (27/10).
BACA JUGA: MPR: Santri Harus Berperan Dalam Pembangunan
Anehnya, pemerintah justru memprioritaskan program-program yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat, salah satunya penyertaan modal negara (PMN) untuk BUMN.
“Postur APBN sementara menunjukan defisit negatif, kok bisa skala proritasnya bergeser justru mendahulukan urusan pernak pernik yang urusannya lebih pada kepentingan pemodal yang ujug-ujug dialokasi kepada PMN di BUMN. Padahal misi awal digunakan untuk infrastruktur,” ujar anggota Komisi I DPR itu.
BACA JUGA: Revolusi Mental: Kemendagri Ganti 80 Persen Pejabat IPDN
Effendi curiga adanya keanehan-keanehan dalam pembahasan RAPBN ini sebagai upaya untuk merampok uang negara. “Tentu akhirnya akan memunculkan modus-modus baru dengan ujungnya ada potensi untuk melakukan perampokan, dalam bahasa kasarnya," pungkas Effendi. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Arzetti Bilbina Dikabarkan Digerebek karena Selingkuh, Ini Komentar Pimpinan DPR
BACA ARTIKEL LAINNYA... Para Pengamat Pertanyakan Loyalitas Jaksa Agung
Redaktur : Tim Redaksi