jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PKB Luqman Hakim menyebut biaya tes PCR sebesar Rp300 ribu masuk kategori murah untuk kantong menteri.
Sebab, pejabat sekelas menteri biasanya memiliki rezeki berlebih.
BACA JUGA: Denny Darko Sarankan Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag Lakukan Hal ini
"Pasti murah kalau standar yang dipakai kemampuan seorang menteri. Duit segitu, mah, kecil untuk kantong menteri," kata Luqman melalui keterangan persnya, Rabu (27/10).
Menurut Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu, uang Rp300 ribu tentu memberatkan mayoritas rakyat Indonesia.
BACA JUGA: Jokowi Perintahkan Harga Tes PCR Rp 300 Ribu, YLKI: Masih Tanda Tanya Besar
Terlebih lagi, PCR menjadi syarat menggunakan transportasi udara.
"Bagi mayoritas rakyat pengguna transportasi publik, wow, berharga itu duit Rp. 300 ribu," tutur Luqman.
BACA JUGA: Mitratel Tawarkan 29,85% Saham kepada Publik, Cek Jadwalnya!
Legislator Daerah Pemilihan VI Jawa Tengah itu pun menyoroti tes PCR sebagai syarat menggunakan transportasi udara.
Di sisi lain, banyak ahli berpendapat deteksi dini Covid-19 bisa memakai antigen.
"Kalau ada yang murah, kenapa pemerintah memilih yang mahal? Tugas pemerintah bukan cari untung dengan berbisnis kepada rakyatnya sendiri," tutur Luqman.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya menekan harga polymerase chain reaction test atau tes PCR maksimal Rp300 ribu.
Instruksi itu sebagai respons terhadap banjir kritik atas kebijakan pemerintah yang mewajibkan pelaku perjalanan udara atau penumpang pesawat melakukan tes PCR maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan.
"Arahan presiden agar harga PCR dapat diturunkan menjadi Rp 300 ribu dan berlaku selama 3x24 jam untuk perjalanan pesawat," kata Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam keterangan pers secara virtual, Senin (25/10). (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Yessy
Reporter : Aristo Setiawan