Politikus PKB Ini Kritik Menag Yaqut, Lalu Minta Jangan Bikin Gaduh

Kamis, 24 Februari 2022 – 20:08 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanulhaq meminta Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengurusi hal yang substansial, daripada sekadar membahas pelantang dengan narasi yang ngawur.

"PKB minta agar Menteri Agama bisa membatasi pernyataan-pernyataannya agar tidak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat," kata Maman kepada wartawan, Kamis (24/2).

BACA JUGA: Lihat Video Pernikahan Eks Suami Mawar AFI dengan Babysitter, Mbah Mijan: Tubuhnya Diselimuti Energi...

Maman mengatakan pernyataan dengan tanpa menimbang sensitivitas bisa kontraproduktif terhadap upaya kerja yang digaungkan pemerintah era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Terlebih lagi, kepala negara sudah sering mengingatkan kepada jajaran pemerintah pusat untuk menggunakan cara-cara komunikasi yang baik saat tampil di publik.

BACA JUGA: Jazuli: Pernyataan Yaqut Keterlaluan, Sebaiknya Segera Minta Maaf

"Jangan malah pembantu presiden membebani pemerintahan dengan urusan-urusan atau isu yang tidak esensi, kontraproduktif, dan kontroversial," kata Maman.

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan tentang aturan penggunaan pelantang suara di masjid yang menuai protes.

BACA JUGA: Gelar Kampanye Promo Jitu, Aplikasi PINTU Gandeng OVO, GoPay & BMoney

Menag Yaqut mengatakan pengaturan yang tertuang dalam SE Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala itu bertujuan menciptakan harmonisasi antarumat beragama.

Mantan Ketua GP Ansor itu menyebutkan bahwa tanpa adanya pengaturan soal kebisingan suara dari pelantang masjid bisa mengganggu orang lain.

"Kita bayangkan, saya muslim, saya hidup di lingkungan nonmuslim, kemudian rumah ibadah mereka membunyikan toa sehari lima kali dengan keras secara bersamaan, itu rasanya bagaimana?" ucap Yaqut di Pekanbaru, Riau, Rabu (23/2).

Dia selanjutnya memberikan contoh lainnya, yakni gonggongan anjing. Orang bisa terganggu jika banyak anjing yang menggonggong di waktu bersamaan.

"Contohnya lagi, misalkan tetangga kita, kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua, misalnya, menggonggong di waktu yang bersamaan, kita terganggu tidak? Artinya semua suara-suara harus kita atur agar tidak menjadi gangguan," tutur Yaqut. (ast/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Yessy
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler