jpnn.com, JAKARTA - Saling sindir terjadi antarelite partai yang tergabung dalam koalisi pendukung Presiden Joko Widodo, yakni PKB dan PPP. Bukan saja urusan kontribusi masing-masing di Kabinet Kerja, tapi sampai ke masalah cara menyosialisasikan diri.
Bahkan, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Jazilul Fawaid menuding Ketum PPP Romahurmuziy menyontek cara Ketumnya Muhaimin Iskandar. Meskipun apa yang dilakukan Rommy -sapaan Romahumuziy menurutnya positif.
BACA JUGA: Pengurus Daerah Dukung Cak Imin jadi Cawapres Jokowi
Contohnya ketika Cak Imin -sapaan Muhaimin- bikin Gerakan Nusantara Mengaji, Rommy melakukan gerakan Wakaf Alquran.
"Ya nyontek. Menurut saya nyontek. Tapi gak apa-apa. Kan sesama teman ya. Menyontek untuk hal-hal baik tidak apa-apa. Namanya berlomba-lomba untuk kebaikan," ucap Jazilul di kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (18/4).
BACA JUGA: Serang PPP, Wasekjen PKB Sebut Rommy Cuma Selfie Sama Jokowi
Hanya saja anggota Komisi III DPR ini menyarankan Rommy jangan sering-sering menyontek. Sebab kalau contekannya salah maka akan berbahaya.
Saat disinggung apakah Rommy perlu menyontek keberanian Cak Imin mendeklarasikan diri sebagai calon wakil presiden (Cawappres) pendamping Jokowi di Pilpres 2019, Jazilul langsung tertawa.
BACA JUGA: Bursa Cawapres Jokowi: Posisi Cak Imin Menguntungkan
"Hahaha. Gak berani Pak Rommy pasti. Itu saja yang gak berani nyontek. Untuk menyatakan saya cawapres, dia gak berani nyontek soal itu," pungkasnya.
Terkait menyontek, Sekjen DPP PPP Arsul Sani justru mempertanyakan pernyataan Jazilul. Menurut dia, gerakan Nusantara Mengaji dengan wakaf alquran dua hal yang berbeda.
"Kok nyontek. Yang nyontek gaya Cak Imin itu siapa. Wong Cak Imin pake cawapres, kami gak pakai cawapres kok dibilang nyontek. Mana yang nyontek itu yang mana. Kalau wakaf Alquran dengan Nusantara Mengaji kan berbeda," sanggah Arsul. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Komentar Orang Golkar Diarahkan ke Cak Imin, Telak
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam