jpnn.com - JAKARTA – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengakui bangsa ini telah melahirkan tokoh-tokoh perempuan hebat yang mempunyai peran besar dalam perjuangan bangsa.
Hal itu disampaikan Hidayat di hadapan para dai yang terhimpun dalam Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Kamis (21/4), di Gedung Nusantara V, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta.
BACA JUGA: Jangan Bimbang Gelar Munaslub Golkar
Menurut Hidayat, di antara tokoh perempuan hebat itu adalah Sultanah Safiatuddin dan Siti Aisyah We Tenriolle. Menurutnya, Safiatuddin adalah ratu yang memimpin Aceh di tahun 1644-1675. Selain memimpin Aceh selama 31 tahun, Safiatuddin juga bisa menguasai banyak bahasa seperti Arab, Portugis, dan Urdu.
Sedangkan Siti Aisyah, kata Hidayat, adalah perempuan pengumpul naskah La Galigo (karya monumental kesusastraan Bugis) dan menulis dalam bahasa Bugis yang lebih mudah dipahami. “Indonesia negara yang kaya dengan ratna mutu manikam dan mereka tidak lepas dari nilai-nilai Islam,” ujarnya.
BACA JUGA: Lagi, TNI AL Amankan 2 Kapal Penyelundup Asal Singapura
Lebih lanjut, Hidayat mengatakan bangsa ini didirikan tidak hanya oleh para founding fathers namun juga founding mothers. Sebutan itu diungkapkan sebab dalam anggota BPUPKI ada beberapa wanita yang terlibat dalam perumusan dasar-dasar negara.
“Kita harus mengakui peran perempuan dalam perjuangan bangsa,” ujarnya.
BACA JUGA: Licin, Ini yang Bikin Samadikun Bisa Berkeliaran 13 Tahun
Dalam kesempatan itu, Politikus PKS ini mengatakan, acara Silaturahim Kebangsaan para dai itu ditujukan untuk mengokohkan nilai-nilai kebangsaan sebagai warga negara Indonesia.
Menurutnya, bangsa ini tengah menghadapi berbagai tantangan darurat moral yang sangat serius. Darurat moral itu antara maraknya peredaran narkoba, kampanye LGBT, radikalisme, dan terorrisme. Ia juga menyampaikan kepada para dai nilai-nilai tentang keumatan dan kebangsaan harus saling menguatkan.(Adv/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelorakan Semangat Perjuangan Perempuan
Redaktur : Tim Redaksi