jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Muhammad Nasir Djamil menilai kembali munculnya aksi teror bom di tanah air menunjukkan tidak berjalannya fungsi pencegahan tindak pidana terorisme oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Selain itu, politikus PKS tersebut memandang fungsi koordinasi dalam penanganan tindak pidana terorisme oleh BPNT tidak berjalan maksimal. Padahal, pringatan adanya teror ini telah mengemuka sejak perayaan Natal dan Tahun Baru.
BACA JUGA: KPK Segel Ruangan Anggota Komisi V Asal Golkar
"Bahkan, beberapa media internasional telah melansir adanya gerakan terorisme yang mengarah ke Asia Tenggara dan Indonesia adalah tujuan utamanya, seharusnya BNPT segera melakukan koordinasi dan dapat mendeteksi dini gerakan tersebut" ungkap Nasir, nenanggapi bom di kawasan Sarinah, Kamis (14/1).
Untuk itu, ia mendorong agar BNPT perlu segera berbenah diri dan segera melakukan review atas pola koordinasi dan upaya deradikalisasi yang dilakukan selama ini. Sebab, aksi teror itu diduga sebagai upaya serangan balik kelompok teroris terhadap pemerintah khususnya aparat penegak hukum.
BACA JUGA: PERHATIAN! Seluruh Indonesia Siaga Satu
"Upaya penindakan yang tidak diimbangi dengan langkah persuasif (soft approach) hanya akan melahirkan militan terorisme baru yang akan menjadi bom waktu terjadinya serangan balik," tambahnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Temukan Bom Seukuran Kaleng Biskuit di Lokasi Ledakan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mau Keluarga Berkualitas? Jangan Lupa Ikut KB
Redaktur : Tim Redaksi