jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Yudi Kotouky berharap masyarakat Indonesia tetap menjaga kerukunan antar umat beragama, khususnya dalam menyambut Pilkada 2017.
Oleh karena itu, Legislator PKS asal Papua ini berharap masyarakat tidak terprovokasi jika ada oknum-oknum yang berupaya untuk memecah persatuan dan kesatuan, terlebih dengan cara yang tidak santun dan beradab.
BACA JUGA: Panglima: Jika Ada Oknum TNI Tidak Netral, Laporkan!!!
“Komisi VIII akan terus mensosialisasikan ke masyarakat akan pentingnya menjaga prinsip-prinsip demokrasi dalam menyambut Pilkada 2017. Tidak boleh ada provokasi isu SARA. Itu melanggar nilai Pancasila, kerukunan NKRI, prinsip ke-Bhinneka-an, dan semangat UUD 1945,” ujar wakil rakyat yang kerap disapa "Muhay" ini.
Diketahui, menurut data dari Bawaslu, terdapat 101 daerah (7 provinsi dan 94 kabupaten/kota) yang akan menggelar pilkada pada Bulan Februari mendatang. Dari 101 daerah tersebut, tiga provinsi yang memiliki Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) tinggi adalah Papua Barat, Aceh, dan Banten. Sedangkan Provinsi Sulawesi Barat, DKI Jakarta, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan Provinsi Gorontalo masuk dalam Kategori Sedang.
BACA JUGA: FHK21 Kecewa, Pemerintah Pakai Data Lama
Adapun mengenai dimensi yang diukur dari IKP tersebut adalah penyelenggaraan, kontestasi, dan partisipasi.
“Kita bisa lihat, saat ini banyak timses ataupun simpatisan yang menggunakan media sosial untuk menjatuhkan bahkan memfitnah lawan kandidatnya. Apalagi sudah menyentuh soal etnis dan agama tertentu. Ini tidak sehat. Para paslon dan timses harus menahan diri. Pertarungan harus di tataran kebijakan, bukan soal primordial,” jelas Yudi seperti dilansir dalam rilisnya.
BACA JUGA: Menhub: Kami Siap Hadir Setiap Project Sektor Transportasi
Oleh karena itu, tegas Yudi, Komisi VIII DPR RI akan terus bermitra dengan Kementerian Agama, Kementerian Sosial, Kepolisian, dan Kementerian Dalam Negeri untuk menjaga kondusifitas dalam penyelenggaraan Pilkada 2017.
“Hal-hal yang dapat diantisipasi secara dini, harus cepat dilakukan. Masyarakat juga harus bijak menggunakan media sosial,” ujar Yudi.(fri/jpnn)â â â âÂÂ
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Anggap Ahok Terlambat, Harapkan Penegak Hukum Bertindak Cerdas
Redaktur : Tim Redaksi