Politikus PPP: Yang Ingin Gagalkan, Tolong Hentikan

Senin, 18 April 2016 – 20:18 WIB
PPP. Foto: dok. JPNN

JAKARTA - Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumatera Utara, Fadly Nurzal menyatakan Muktamar VIII PPP di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (8/4) lalu, adalah forum islah atas konflik yang panjang. Muktamar tersebut, menurut Fadly, telah melahirkan semangat baru bagi para kader PPP seluruh Indonesia.

"Para tokoh senior PPP dan kader di berbagai daerah sangat bersukacita dan berharap bisa segera mempersiapkan konsolidasi secara nasional. Sehingga PPP bisa segera secara optimal meningkatkan partisipasi pembangunan dan menjalankan berbagai agenda politik serta penyemangat baru bagi kader," kata Fadly, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/4).

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumatera Utara III itu mengatakan, saat ini Ketua umum terpilih hasil Muktamar VIII yakni Romahurmuziy atau Romy, bersama sembilan formatur yang dipilih para muktamirin, sedang merampungkan susunan DPP PPP periode 2016-2021. Pemilihan itu dengan konsep mengakomodir berbagai pihak yang berbeda pendapat dan beberapa tokoh nasional yang selama ini dikenal baik kredibilitasnya.

Ditanya, siapa saja tokoh PPP yang akan masuk di DPP?, anggota Tim Sembilan Formatur pembentukan DPP PPP ini enggan membeberkannya. "Saya belum bisa umumkan saat ini karena itu kewenangan ketua umum terpilih," ujarnya.

Dia menegaskan, Muktamar VIII digelar bersama berdasar hasil Muktamar Bandung yang diinisiasi oleh Ketum Suryadharma Ali dan Sekjen Romy. "Ini menunjukkan sebuah kematangan politik para pimpinan PPP yang sangat mencintai partai ini agar tetap di hati umat dan mampu menjaga masa depan," imbuhnya.

Karena itu, Fadly berharap seluruh upaya yang ingin menggagalkan niat ikhlas dan cita-cita luhur tersebut dihentikan, karena semua harus punya kesadaran sejarah lahirnya PPP oleh para ulama dengan segala keikhlasannya.

"Saya yakin, semangat keikhlasan itulah yang membuat PPP bisa bertahan hingga saat ini dan betapa tidak beradab jika keikhlasan para ulama itu dijawab dengan konflik yang tak berkesudahan. Saya menghimbau kepada seluruh kader, mari kita kembali menyatu dalam struktur di berbagai tingkatan partai sehingga bisa bekerja dengan cepat untuk mewujudkan berbagai agenda muktamar kemarin," tandas Fadly.(fas/jpnn)

BACA JUGA: Mau Tahu Asal Pasir untuk Reklamasi Teluk Jakarta?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sakit, Samadikun Tetap Akan Dipulangkan ke Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler