Politisi Demokrat Siap Ambil Alih

Jumat, 24 Februari 2012 – 08:57 WIB

MATARAM-Tidak hanya tensi politik perebutan kursi gubernur yang sudah mulai memanas. Tensi politik di kabupaten/kota yang akan menggelar pemilukada bupati/wali Kota juga tidak kalah sengit. Demikian juga dengan Kabupaten Lombok Barat yang akan menggelar pemilukada 2014 mendatang juga sudah mulai menabuh genderang perang.

Politisi Partai Demokrat NTB TGH Mahally Fikri menegaskan siap maju menjadi calon bupati/wakil bupati Lombok Barat periode mendatang untuk mengambil alih kepemimpinan pemerintahan di Gumi Patut Patuh Patju menggantikan posisi Bupati Incumbent Dr H Zaini Arony. ‘’Saya siap maju pada saatnya nanti. Kesiapan saya ini demi untuk membangun daerah,’’ tegas pimpinan Ponpes Al Kamal NW Tibu Piling, Narmada ini kepada Lombok Post (Grup JPNN).

Diketahui, saat ini Lobar dipimpin pasangan Bupati Dr H Zaini Arony yang juga ketua DPD I Partai Golkar NTB dan Wakil Bupati H Mahrip yang merupakan Ketua MPW Partai Bulan Bintang NTB. Pasangan ini menang melawan sejumlah pasangan lain dalam Pemilukada Lobar 2009 lalu. Zaini maju menjadi calon Bupati Lobar setelah kalah dalam Pemilukada Gubernur 2008 yang dimenangkan pasangan BARU (Bajang-Badrul) dalam satu kali putaran.

Mahally yang juga wakil ketua I DPD Partai Demokrat NTB ini mengaku prihatin dengan kondisi Lobar saat ini. Terlebih lagi dengan isu keretakan kepemimpinan Lobar yang justru berdampak negatif terhadap banyak hal, khususnya bagi kemajuan Lobar.

Sebagai pemimpin daerah, kata dia, tidak semestinya bupati dan wakil bupati menunjukkan sikap perpecahan di tengah tugas bersama membangun daerah. ‘’Keretakan hubungan pemimpin di Lobar (bupati dan wabup) ini sudah menjadi rahasia umum. Ini yang membuat saya sangat prihatin,’’ tandasnya.

Mantan Ketua KPU NTB ini nampaknya sudah tidak bisa menolerir kebijakan dan kinerja Pemda Lobar yang cenderung tidak berpihak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Seperti penjualan aset pemda di Kota Mataram untuk membangun gedung-gedung pemerintah yang mewah serta kebijakan lain yang dianggap justru menghambur-hamburkan keuangan daerah.

Bagi Mahally, membangun gedung-gedung baru yang didanai dari hasil menjual ‘’harta warisan’’ atau aset pemda yang sudah dimiliki sejak lama oleh pemda Lobar bukanlah prestasi yang bisa dibanggakan. ‘’Jika gedung-gedung baru yang dibangun pemda ini berasal dari jerih usaha sendiri, baru bisa diklaim sebagai prestasi yang membanggakan,’’ sindirnya.

Sementara itu, Pemda Lobar kerap menyampaikan klaim keberhasilan selama kepemimpinan Bupati Lobar Dr H Zaini Arony dan Wabup H Mahrip dari indikator makro maupun mikro. Seperti peningkatan nilai IPM (Indeks Pembangunan Manusia), laju perubahan IPM atau short fall dari tahun ke tahun meningkat, dengan mencatat short fall sekitar 1,875 poin.

Nilai ini dianggap sebagai nilai tertinggi di NTB, bahkan melampaui short fall agregat Provinsi NTB yang hanya 1,51 persen. Angka kemiskinan juga diklaim menurun, 2008 berjumlah 222.485 orang atau 25,97 persen, 2009 turun menjadi 208.485 orang atau 24.02 persen. Jika di kalkulasikan, penurunan mencapai 13.673 orang atau 1,95 persen. Sementara di tahun yang sama, pemrov hanya mampu menurunkan 1,03 persen.(mni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usung Cagub yang Dukung Provinsi Tapanuli


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler