Politisi Demokrat Soroti Banyaknya Kecelakaan di 2013

Sabtu, 28 Desember 2013 – 21:06 WIB
Kecelakaan KRL yang menabrak truk tangki BBM di Bintaro, beberapa waktu lalu. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi V DPR dari Fraksi Partai Demokrat Michael Wattimena mengapresiasi kinerja pemerintah mengatasi masalah transportasi darat, laut, udara maupun kereta api.

Namun, Ketua Departemen Perhubungan DPP PD ini meminta pemerintah tidak lengah mengatasi transportasi nasional, sehingga tidak terjadi lagi kecelakaan.

BACA JUGA: Besok Giliran Pengumuman Hasil CAT CPNS di 26 Instansi

"Kita harapkan pada tahun 2014 angka kecelakaan mulai berkurang. Tentunya semua elemen harus menjaga dan berkerjasama. Masyarakat harus sadar dan taat aturan. Pemerintah harus segera mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan penyebab terjadinya kecelakaan," kata Michael kepada wartawan dalam catatan akhir tahun.

Ia mengatakan, Kementerian Perhubungan harus segera menelaah penyebab terjadinya kecelakaan. Misalnya, soal rambu-rambu lalu lintas hingga pendidikan bagi sopir dan lain-lain.

BACA JUGA: Jelang Pemilu, Amien Rais Rajin Keliling Indonesia

"Sehingga ke depan tidak lagi terjadi kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa  dan kerugian lainnya," harap politisi asal Papua Barat ini.

Dalam catatan Michael ada beberapa kecelakaan  yang kian menjadi perhatian publik. Di antaranya tabrakan kereta rel listrik dengan truk tanki BBM di Bintaro yang menewaskan tujuh orang.

BACA JUGA: Kebingungan Megawati Akibat Suku Gado-Gado

Sebelumnya, kecelakaan di Jalan Raya Sukabumi-Cianjur Jawa Barat yakni truk L 9763 UA yang  menabrak 10 sepeda motor dan angkutan kota sehingga menewaskan 16 orang.

Begitu pula kecelakan di Kampung Ciloto Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat 27 Februari 2013, bus pariwisata Mustika Mega Utama menabrak dinding tebing. Akibatnya,18 orang meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka.

Tak hanya itu, di Simalungun, Sumatera Utara, bus yang membawa para pelajar SMA masuk ke sungai  28 Februari 2013. Sementara di Tanjung Pinang Kepulauan Riau, terjadi tabrakan beruntun yang melibatkan enam mobil dan satu sepeda motor.

Bahkan, belakangan ini terjadi peristiwa pemblokiran Bandara Tureleo atas perintah  Bupati Ngada, Nusa Tenggara Timur.

Belum lagi kecelakaan yang dialami putra musisi Ahmad Dhani AQJ alias Dul yang mengakibatkan tujuh korban tewas dan lainnya luka-luka.

Atas berbagai peristiwa itu, Michael mengajak mitra kerjanya di Komisi V DPR yakni Kemenhub dan Kementerian Pekerjaan Umum untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh untuk mengurangi kecelakaan.

Hal itu dilakukan melalui  pembentukan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana diamatkan dalam Undang-undang nomor 22 tahun 2009.

Ia juga berharap kedepan adanya kewaspadaan dari dari jajaran Kemenhub, Korlantas Polri maupun Jasa Marga serta masyarakat untuk mengurangi angka kecelakan lalu lintas.

"Berdasarkan UU nomor 22 tahun 2009 yang menjadi leader adalah Kepolisian, sementara Kemen PU dan Kemenhub sebagai pendukungnya. Bilamana kendaraan sudah di jalan raya itu sudah tanggung jawab kepolisian dari pencegahan dan penanggannya," katanya.

Menurut Michael 30 persen angka kecelakaan diakibatkan marka jalan. Michael meminta Kemenhub lebih gencar melakukan pengecekan terhadap kendaraan umum termasuk sopirnya.

Kemudian, mereformasi total pelaksanaan dari uji KIR angkutan umum. "Termasuk Kepolisian dalam memberikan SIM kepada supir angkutan umum," ujarnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Ancang-ancang Gunakan Hak Interpelasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler