Politisi Demokrat Tak Mau SBY Dipojokkan soal Indeks Negara Gagal

Senin, 25 Juni 2012 – 15:41 WIB
Ketua Divisi Pendidikan dan Pelatihan Kader Partai Demokrat, Radutyo Gambiro. Foto : Dokumentasi Pribadi

JAKARTA - Politisi Partai Demokrat (PD) tak mau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadikan bulan-bulanan oleh banyak kalangan lantaran Indonesia berada di urutan ke 63 sebagai yang mengarah ke negara gagal versi Fund For Peace (FFP). Politisi PD, Radityo Gambiro, saat ini yang jauh lebih penting adalah mencari solusi untuk membawa Indonesia menuju arah yang lebih baik.

Menurutnya, daripada meributkan soal ranking Indonesia sebagai "Negara Gagal" versi FFP maka jauh lebih baik para pengamat, ilmuwan, tokoh masyarakat dan politisi berupata mencari solusinya. Radityo mengusulkan adanya kajian secara berkala dari masa ke masa tentang perjalanan Indonesia, termasuk menentukan arah ke depan. "Kemudian kita bersama-sama mencari solusinya," kata Radityo di Jakarta, Senin (25/6).

Ketua Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan PD yang dipercaya duduk sebagai Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini menambahkan, bisa saja variabel-variabel yang digunakan FFP diambil dan dijadikan tolok ukur untuk melakukan kajian tentang arah Indonesia ke depan. "Sehingga reaksi atas penilaian FFP bisa lebih komprehensif, bijaksana dan menghasilkan beberapa alternatif solusi untuk  memperbaiki situasi dan kondisi Indonesia di masa mendatang," cetusnya.

Radityo justru mengkritisi pengamat ataupun politisi yang menjadikan riset FFP itu sebagai bahan menyerang SBY. Menurutnya, banyak pihak yang menggunakan hasil riset FFP itu untuk menyerang pemerintahan saat ini sebagai upaya mendongkrak popularitas pribadi ataupun kelompok.

"Daripada hanya menjadi orbolan warung kopi yang tak ada konkritnya, lebih baik lakukan kajian untuk mencari solusinya. Kecuali mereka yang mengaku pengamat, ilmuwan, tokoh maysrakat dan politisi itu memang hanya memanfaatkan momentum sebagai sarana popularitas pribadi," pungkasnya.

Seperti diketahui, dalam Failed States Index versi FFP yang dirilis 18 Juni lalu di Wahington DC, terdapat 178 negara yang diteliti. Hasilnya Indonesia berada di peringkat ke 63 dan masuk ke dalam kategori mengarah negara gagal (in danger). Sedangkan negara dengan indeks terbaik ditempati Finlandia dan dua tetangganya, Swedia dan Denmark.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alex-Nono Belum Lapor Dana Kampanye


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler