Politisi Juga Manusia, KPK Bukan Malaikat

Kader PKS di Daerah Yakin LHI Difitnah

Jumat, 01 Februari 2013 – 08:55 WIB
EFEK ditangkapnya Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (30/1) tengah malam (31/1), membuat kader partai tersebut di daerah kerap mendapatkan pertanyaan dari publik tentang citra partainya yang dulu dikenal bersih.

Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Tasikmalaya Heri Ahmadi mengaku mendapatkan pertanyaan dari publik soal LHI. ”Tadi (kemarin, red) kami mengatakan kepada setiap orang yang menanyakan bahwa (Politisi) PKS juga manusia dan KPK bukan malaikat,” ujarnya saat dihubungi Radar (Grup JPNN), Kamis (31/1).

Secara pribadi, Heri sangat tidak percaya dengan kasus yang disangkakan KPK kepada LHI. Terlebih, Heri mengetahui kepribadian dan track record anggota Komisi I DPR itu. “Jujur saya masih belum percaya, sebab memang belum ada informasi secara resmi dari DPP terkait hal itu,” tuturnya.

Sejauh ini, ujar Heri, belum ada informasi resmi dari DPP PKS kepada DPD maupun para kader di daerah terkait kasus LHI. Para kader hanya diminta bersabar, berdoa sambil menunggu keputusan final. ”Kita pun siap bersabar dan berdoa serta perlu digarisbawahi tindakan pribadi (LHI) itu tidak bisa disamakan atau dibandingkan dengan institusi maupun partai,” ungkapnya.

Heri tak menampik kemungkinan ada efek dari kasus LHI ke persiapan PKS menghadapi pilgub Jabar pada Februari ini dan Pemilu 2014. Namun, dia tak menyebut secara rinci efek tersebut.

“Kami berharap masyarakat bisa menilai objektif mengenai masalah ini,” tandasnya.

Di Kabupaten Tasikmalaya Kabid Lemsos DPD PKS Kabupaten Tasikmalaya Ucu Dewi Sarifah SIP khawatir kasus LHI berefek kepada pemilih.“Memang kami akui kekhawatiran terhadap pemilih,” jelasnya.

Dia pun menilai dugaan kasus suap terkait impor sapi yang ditudingkan ke LHI, hanyalah fitnah. “Saya yakin ini hanya fitnah,” ujarnya. (kim/mg3)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komnas HAM Temukan Pelanggaran di Pilgub Papua

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler