Sebuah langkah politik di Australia memungkinkan deputi pimpinan Partai Buruh asal New South Wales (NSW), Linda Burney, mencetak sejarah sebagai perempuan Aborijin pertama yang terpilih sebagai anggota DPR Australia.
Wakil Pemimpin Oposisi di NSW ini telah mengonfirmasi bahwa ia akan menjalani pemilihan pendahuluan untuk jatah kursi Barton (yang terletak di selatan Sydney) di pemilihan federal berikutnya.
BACA JUGA: Ribuan Domba Lapar Wakili Aspirasi Petani Protes Eksplorasi Gas
Ia mengatakan, ia akan bangga menjadi perempuan Aborijin pertama yang bergabung di DPR, menyusul langkah Nova Peris yang menjadi perempuan Aborijin pertama yang terpilih sebagai anggota Parlemen ketika ia memenangkan kursi di Senat.
"Itu bukan hanya kebanggaan besar bagi saya, tetapi juga untuk konstituen saya dan, yang sangat penting, bagi masyarakat luas. Saya tak akan terkotak-an sebagai calon Aborijin, pengalaman saya dalam hidup adalah pengalaman yang luas," utaranya.
BACA JUGA: Pekan Orientasi Bagi Mahasiswa Baru di Australia Bebas Ospek
Agenda politik utama Linda adalah untuk melihat warga Aborijin diakui secara resmi.
"Saya ingin melihat perubahan pada konstitusi Australia untuk mengakui masyarakat Aborijin, untuk menyingkirkan kapasitas konstitusi yang membuat undang-undang akan merugikan warga Aborijin," tegasnya.
BACA JUGA: Dua Wanita Setengah Baya Meninggal di Kolam Renang Karena Tidak Bisa Berenang
Ia mengungkapkan, "Saya juga ingin melihat kebenaran dituangkan dalam dokumen pendirian kami ... cerita yang luar biasa tentang negeri ini, menjadi penerima budaya tertua di planet ini ... dan itulah salah satu hal yang akan saya kejar."
Ia akan mengundurkan diri sebagai wakil pemimpin dalam minggu depan, tetapi akan tetap menjabat sebagai anggota Parlemen Canterbury sampai pemilu berjalan dan setelah itu akan berkampanye penuh waktu.
Pergantian Linda akan memaksa pemilu ulang untuk kursi Canterbury, yang telah dijabatnya sejak tahun 2003.
Kursi saat ini dipegang oleh Partai Liberal, tapi redistribusi batas pemilu di NSW diperkirakan mendukung Partai Buruh, karena adanya pergerakan ke barat.
Baik Partai Buruh dan Partai Liberal berbicara menentang perubahan ketika mereka diusulkan, dengan Partai Liberal berpendapat mereka akan kehilangan tiga kursi sebagai hasilnya, termasuk Barton.
Redistibusi amankan Barton sebagai kursi Buruh
Linda mengatakan, redistribusi Pemilu telah membuat Barton sebagai kursi yang relatif aman bagi Partai Buruh.
"Dengan redistribusi itu, kursi Barton sekitar 5,4% untuk Partai Buruh secara nasional. Tapi saya tak menerimanya begitu saja, saya sudah berjuang empat Pemilu, saya tahu betapa sulitnya dan saya tahu betapa pentingnya,” tuturnya.
Ia menyambung, "Jika Anda tak bisa meyakinkan warga, jika warga tak bisa mempercayai Anda, Anda tak akan mendapatkan suara mereka."
Ia mengatakan, kursinya saat ini berbagi wilayah dengan pemilih federal dari Barton.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Pedofil di Australia Ragukan Keterangan Kardinal George Pell