Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Malik Haramain mengatakan sebaiknya Malaysia tidak usah banyak berkomentar tentang Indonesia.
"Malaysia sebaiknya diam, jangan ngomong apapun tentang Indonesia. Tidak ada guna Malaysia berkomentar," kata Malik kepada JPNN, Selasa (11/12), di gedung parlemen, di Jakarta.
Menurut Malik sangat disayangkan komentar tidak profesional dari mantan Menteri Penerangan Malaysia. "Kita kecewa dan protes atas statemen dan pernyataannya itu," ujarnya.
Anggota Komisi II DPR itu menambahkan pernyataan sang mantan Menteri Penerangan itu sama saja tidak menghormati hubungan baik Indonesia-Malaysia. Menurutnya, harmonisasi hubungan Indonesia-Malaysia jadi terganggu dengan masalah semacam itu.
"Sebaiknya pihak Malaysia mencabut statemen itu agar tidak terjadi ketegangan hubungan," ungkap Malik.
Mantan Sekjen GP Ansor itu mendesak supaya pemerintah lebih tegas dan maju bersikap ketika ada masalah dengan Malaysia. Menurutnya, respon yang diberikan pemerintah Indonesia jangan asal-asalan saja.
"Respon yang diberikan harus lebih pasti, lebih tegas demi menjaga kredibilitas tokoh dan mantan pemimpin kita," ujarnya.
Malik mengatakan, Habibie merupakan mantan pemimpin Indonesia yang harus dihormati. "Warga negara sendiri saja harus menghormati apalagi warga luar negeri," katanya.
Malik menyatakan supaya Kedutaan Besar RI di Malaysia meminta klarifikasi tentang statemen mantan Menteri Penerangan Malaysia itu. "Harus ditanya kenapa sih statemen itu muncul dan apa motifnya. Disitu bisa kelihatan dan jika penjelasan itu tidak memuaskan, saya kira kita bisa melakukan sikap berikutnya," pungkas Malik. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Chevron Masuk Tipikor
Redaktur : Tim Redaksi