JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Jazuli Juwaini mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (4/2). Kedatangan bukan untuk diperiksa sebagai saksi atau tersangka korupsi, namun politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini datang untuk mengunjungi mantan presiden partainya, Luthfi Hasan Ishaaq yang ditahan KPK.
Ya, Luthfi yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi impor daging sapi itu kini sedang mendekam di rutan cabang KPK di Pomdam Jaya, Guntur. "Kita cuma mau jenguk saja, mau beri support secara moral. Ini semua teman-teman PKS," kata Jazuli yang datang bersama tujuh orang lainnya.
Jazuli yang mengenakan batik cokelat, celana hitam dan kopiah itu enggan mengomentari kasus yang menjerat Luthfi saat ini. Ia mempersilakan agar semua hal terkait kasus dugaan suap di proyek pengurusan sapi impor ditanyakan langsung pada kuasa hukum Luthfi.
Menurutnya, PKS saat ini fokus melakukan konsolidasi internal untuk mempersiapkan strategi partai ini jelang Pemilu 2014. Apalagi kini PKS telah dipimpin oleh Presiden baru yaitu Anis Matta.
"Sekarang kan di ranah hukum, biar secara hukum saja. saya mau jenguk dulu. Biar bicara ke kuasa hukum saja ya," tandas Jazuli. (flo/jpnn)
Ya, Luthfi yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi impor daging sapi itu kini sedang mendekam di rutan cabang KPK di Pomdam Jaya, Guntur. "Kita cuma mau jenguk saja, mau beri support secara moral. Ini semua teman-teman PKS," kata Jazuli yang datang bersama tujuh orang lainnya.
Jazuli yang mengenakan batik cokelat, celana hitam dan kopiah itu enggan mengomentari kasus yang menjerat Luthfi saat ini. Ia mempersilakan agar semua hal terkait kasus dugaan suap di proyek pengurusan sapi impor ditanyakan langsung pada kuasa hukum Luthfi.
Menurutnya, PKS saat ini fokus melakukan konsolidasi internal untuk mempersiapkan strategi partai ini jelang Pemilu 2014. Apalagi kini PKS telah dipimpin oleh Presiden baru yaitu Anis Matta.
"Sekarang kan di ranah hukum, biar secara hukum saja. saya mau jenguk dulu. Biar bicara ke kuasa hukum saja ya," tandas Jazuli. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Napi Umum Makin Tersingkir
Redaktur : Tim Redaksi