JAKARTA - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indra berpendapat, apabila semua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan stafnya benar-benar komitmen dengan slogan "Berani Jujur Hebat", maka sebenarnya Komite Etik tidak diperlukan.
Hal itu disampaikan Indra terkait adanya dugaan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) yang bocor atas nama Anas Urbaningrum, yang disikapi KPK dengan membentuk Komite Etik untuk mengusut skandal ini.
"Selesaikan saja sesuai slogan KPK "Berani Jujur Hebat" jadi pimpinan dan seluruh staf KPK harus berani jujur," ujar Indra melalui pesan singkat, Senin (25/2).
Karena itu menurut anggota Komisi III DPR itu, saat ini yang terpenting bukanlah komposisi atau siapa personil Komite Etik. Namun yang terpenting adalah komit atau tidak pimpinan KPK dan staf KPK dengan slogannya sendiri, "Berani Jujur Hebat".
"Jangan-jangan memang slogan tersebut tidak punya arti dan harus dicampakkan oleh oknum penakut yang menjadi virus perusak di tubuh KPK," ujar Indra.
Indra menerangkan, masyarakat masih mengandalkan dan berharap kepada KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Namun harus disadari bahwa lembaga antikorupsi itu berisikan para manusia dengan berbagai latar belakang, karakter dan kepribadian yang tidak akan luput dari kelemahan, salah dan khilaf.
Selain itu sambung Indra, masyarakat juga harus menyadari bahwa tidak ada lembaga atau institusi yang steril. "Rakyat sudah cerdas dan bisa melihat atau menilai berbagai langkah, cara dan pola KPK dalam menangani kasus," ucapnya.
Dengan kesadaran itu menurut Indra, masyarakat harus berupaya menyelamatkan KPK dari kemungkinan tangan-tangan, pihak-pihak dan oknum-oknum yang dapat memanfaatkan serta merusak KPK, baik yang bersal dari luar maupun dari internal KPK.
"Ibarat sebuah lumbung yang didalamnya ada penyakit atau virus perusak, maka jangan kita bakar lumbung tersebut, namun cukup kita cari, identifikasi dan temukan penyakit atau virus tersebut untuk sama-sama kita keluarkan atau musnahkan penyakit atau virus tersebut," pungkasnya. (gil/jpnn)
Hal itu disampaikan Indra terkait adanya dugaan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) yang bocor atas nama Anas Urbaningrum, yang disikapi KPK dengan membentuk Komite Etik untuk mengusut skandal ini.
"Selesaikan saja sesuai slogan KPK "Berani Jujur Hebat" jadi pimpinan dan seluruh staf KPK harus berani jujur," ujar Indra melalui pesan singkat, Senin (25/2).
Karena itu menurut anggota Komisi III DPR itu, saat ini yang terpenting bukanlah komposisi atau siapa personil Komite Etik. Namun yang terpenting adalah komit atau tidak pimpinan KPK dan staf KPK dengan slogannya sendiri, "Berani Jujur Hebat".
"Jangan-jangan memang slogan tersebut tidak punya arti dan harus dicampakkan oleh oknum penakut yang menjadi virus perusak di tubuh KPK," ujar Indra.
Indra menerangkan, masyarakat masih mengandalkan dan berharap kepada KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Namun harus disadari bahwa lembaga antikorupsi itu berisikan para manusia dengan berbagai latar belakang, karakter dan kepribadian yang tidak akan luput dari kelemahan, salah dan khilaf.
Selain itu sambung Indra, masyarakat juga harus menyadari bahwa tidak ada lembaga atau institusi yang steril. "Rakyat sudah cerdas dan bisa melihat atau menilai berbagai langkah, cara dan pola KPK dalam menangani kasus," ucapnya.
Dengan kesadaran itu menurut Indra, masyarakat harus berupaya menyelamatkan KPK dari kemungkinan tangan-tangan, pihak-pihak dan oknum-oknum yang dapat memanfaatkan serta merusak KPK, baik yang bersal dari luar maupun dari internal KPK.
"Ibarat sebuah lumbung yang didalamnya ada penyakit atau virus perusak, maka jangan kita bakar lumbung tersebut, namun cukup kita cari, identifikasi dan temukan penyakit atau virus tersebut untuk sama-sama kita keluarkan atau musnahkan penyakit atau virus tersebut," pungkasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aparat Diminta Buru Pelaku Penembakan
Redaktur : Tim Redaksi