JAKARTA - Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ahmad Yani menyatakan pesimis kinerja Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) secara kelembagaan bisa membaik.
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah mengabulkan sebagian yudicial riview DPD ke MK, menurut Ahmad Yani belum cukup meyakinkan kinerja DPD bisa membaik. Menurutnya, faktor kepemimpinan jauh lebih menentukan ketimbang aspek legalistas.
"Dalam konteks ini saya tidak yakin DPD bisa berubah karena lemahnya faktor kepemimpinan tersebut," kata Ahmad Yani, di gedung DPD, Senayan Jakarta, Rabu (1/5).
Ketua DPD RI misalnya, menurut anggota Komisi III DPR itu, sibuk dengan urusannya sendiri untuk mencalonkan diri sebagai Presiden RI.
"Ketua DPD, rekan kita Pak Irman Gusman beria-ria terus, sibuk kegiatan nyapres. Mestinya benahi DPD dulu. Kalau terbukti performance DPD membaik, baru nyapres. Faktanya, sibuk aja dengan nyapres," tegas Ahmad Yani.
Demikian pula halnya dengan Wakil Ketua DPD RI Laode Ida. Menurut Ahmad Yani kesibukannya di luar DPD justru lebih seru lagi.
"Mestinya, kalau yakin masyarakat akan memilih dia jadi anggota DPR, cukup menjalankan proses adminitrasi saja di daerah. Ini malah, lebih kencang lagi sosialisasinya di dapil yang dia pilih. Ini juga contoh yang tidak eloklah," imbuh Ahmad Yani.
Ahmad Yani mencemaskan proses rekrutmen calon anggota DPD yang hanya mengacu kepada suara terbanyak tanpa pertimbangan kualifikasi yang terukur.
"Terpilihnya anggota DPD RI itu kan rada-rada kecapan juga. Pokoknya, empat suara teratas langsung ke Senayan," tegasnya. (fas/jpnn)
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah mengabulkan sebagian yudicial riview DPD ke MK, menurut Ahmad Yani belum cukup meyakinkan kinerja DPD bisa membaik. Menurutnya, faktor kepemimpinan jauh lebih menentukan ketimbang aspek legalistas.
"Dalam konteks ini saya tidak yakin DPD bisa berubah karena lemahnya faktor kepemimpinan tersebut," kata Ahmad Yani, di gedung DPD, Senayan Jakarta, Rabu (1/5).
Ketua DPD RI misalnya, menurut anggota Komisi III DPR itu, sibuk dengan urusannya sendiri untuk mencalonkan diri sebagai Presiden RI.
"Ketua DPD, rekan kita Pak Irman Gusman beria-ria terus, sibuk kegiatan nyapres. Mestinya benahi DPD dulu. Kalau terbukti performance DPD membaik, baru nyapres. Faktanya, sibuk aja dengan nyapres," tegas Ahmad Yani.
Demikian pula halnya dengan Wakil Ketua DPD RI Laode Ida. Menurut Ahmad Yani kesibukannya di luar DPD justru lebih seru lagi.
"Mestinya, kalau yakin masyarakat akan memilih dia jadi anggota DPR, cukup menjalankan proses adminitrasi saja di daerah. Ini malah, lebih kencang lagi sosialisasinya di dapil yang dia pilih. Ini juga contoh yang tidak eloklah," imbuh Ahmad Yani.
Ahmad Yani mencemaskan proses rekrutmen calon anggota DPD yang hanya mengacu kepada suara terbanyak tanpa pertimbangan kualifikasi yang terukur.
"Terpilihnya anggota DPD RI itu kan rada-rada kecapan juga. Pokoknya, empat suara teratas langsung ke Senayan," tegasnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Tak Mau Turuti Pemekaran Gara-gara Rusuh
Redaktur : Tim Redaksi