jpnn.com - BEIJING - Partai Komunis Tiongkok punya kebijakan anyar. Yakni melarang pejabat partai merokok di depan publik. Mereka juga tidak boleh membeli rokok dengan uang rakyat. Selain itu, mereka yang tidak merokok harus mendorong kawannya yang perokok untuk mandek.
Selama ini Tiongkok memang salah satu konsumen tembakau besar di dunia. Merokok pun dipandang sebagai sarana pendongkrak prestise dalam kehidupan sosial. Selain itu, rokok dan cerutu mahal kerap menjadi kado dalam berbagai kesempatan.
BACA JUGA: Saat Mati, Ingin Tato Abadi
Sejatinya, Beijing pernah mengeluarkan larangan merokok di banyak tempat publik pada 2008. Tetapi, aturan itu mandul. Larangan merokok pun banyak diabaikan.
"Fenomena merokok masih banyak. Bagi kader, merokok tidak hanya membahayakan kesehatan publik dan lingkungan. Rokok juga merusak citra pemerintahan," tulis edaran yang dikeluarkan Dewan Negara, kabinet Tiongkok.
BACA JUGA: Salah Makan, Menteri Besar New Delhi Terserang Diare
Kader partai yang melanggar akan diperingatkan dan "dididik" secara khusus terkait dengan pengaruh jahat mereka. Selain itu, partai dan pemerintahan dilarang menerima iklan rokok. Sigaret pun diharamkan di kantor pemerintahan, ruang rapat, toilet, dan kafetaria. (Reuters/c15/dos)
BACA JUGA: Raja Saudi Hibahkan Rp 36 Triliun untuk Militer Lebanon
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sisi Low Profile Presiden Tiongkok Xi Jinping
Redaktur : Tim Redaksi