jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio punya pandangan sendiri terkait hasil polling Pilpres 2019 yang digarap Iwan Fals lewat Twitter. Hasil polling itu menunjukkan pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno lebih diunggulkan dari pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Menurut Hendri, polling merupakan jajak pendapat. Karena itu, hasilnya tergantung dari populasi responden yang ada, tak peduli apakah itu kredibel atau tidak.
BACA JUGA: Jurus Fadli Tepis Tuduhan Andi Arief soal Sandi Tebar Mahar
Berbeda dengan survei, responden dipilih berdasarkan seleksi yang cukup ketat dan harus memenuhi sejumlah kriteria.
"Apalagi ini respondennya netizen yang follow akun Twitter-nya Mas Iwan Fals, jadi bebas saja. Mereka yang memilih, yang mau saja, enggak ada batasan," ujar Hendri kepada JPNN, Senin (13/8).
BACA JUGA: Polling Capres di Twitter Perlu Diragukan, Ini Sebabnya
Saat ditanya, apakah hasil polling menggambarkan sikap masyarakat terkini terhadap dua pasangan calon presiden yang ada, pengajar di Universitas Paramadina ini membantah.
"Saya kira ini lebih menggambarkan pendukung Prabowo jarinya lebih lincah saja," ucapnya.
BACA JUGA: Polling Prabowo-Sandi dari Iwan Fals Tak Bisa jadi Acuan
Sementara pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin, kata founder lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) ini, terkesan masih berdiam diri.
"Pendukung Jokowi saya kira telat banget panas mesinnya. Jadi itulah, mengapa di polling Prabowo-Sandi unggul," kata Hendri.
Iwan Fals diketahui melakukan polling lewat akun Twitter-nya beberapa hari lalu. Hasilnya, 68 persen voter menjagokan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Sementara yang menjagokan Jokowi-Ma'ruf Amin hanya 27 persen dari total 50.216 voter. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilpres 2019: Prabowo Susah Tidur Sebelum Tes Kesehatan
Redaktur & Reporter : Ken Girsang