Polres Jember Sasaran Bom Fungki

Jumat, 07 Juni 2013 – 05:10 WIB
JAKARTA - Perkembangan penyidikan kasus bom Lumajang mendapat perhatian serius dari aparat Polres Jember. Sebab, muncul informasi jika Polres Jember bakal jadi sasaran bom yang dipesan kepada Fungki Isnanto, tersangka bom Lumajang.

Densus 88 Mabes Polri juga masih mengejar satu orang lagi yang disinyalir bakal menjadi "pengantin" bom tersebut.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos, bom yang dipesan kepada Fungki bakal digunakan untuk aksi teror di pulau Jawa. Sasaran pun telah ditetapkan, yakni markas-markas aparat kepolisian. Polisi dianggap sebagai musuh karena berulang kali menggagalkan aksi yang direncanakan kelompok teroris.

Salah satu markas polisi yang menjadi target adalah Polres Jember yang bertetangga dengan Kabupaten Lumajang. informasi itu pun langsung direaksi oleh jajaran Polres Jember dengan meningkatkan pengamanan di wilayahnya.

Kapolres Jember AKBP Jayadi mengatakan, pihaknya sudah melakukan sejumlah prosedur peningkatan keamanan. "Kami tingkatkan pengamanan di kantor-kantor polisi, termasuk polsek dan asrama kepolisian," ujarnya saat dihubungi kemarin.

Menurut dia, langkah memperketat penjagaan markas itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, pihaknya semakin aktif melakukan operasi cipta kondisi di wilayah Jember untuk mengantisipasi penyusupan.

Pihaknya tidak memberikan batas waktu berapa lama penjagaan ketat itu bakal dilakukan. "Yang jelas menunggu kondisi dinyatakan aman," lanjutnya.

Hasil penyidikan sementara juga menunjukkan adanya kemiripan antara bom milik Fungki dengan bom yang meledak di Mapolres Poso. Bahan marterial bom yang meledak di kantor PT Arifin Sidayu, Lumajang, itu di antaranya paku dan gotri. Material logam itu merupakan ciri khas bom kelompok Santoso.

Karenanya, sempat muncul beberapa spekulasi keterkaitan antara Fungki dengan kelompok teroris Poso pimpinan Santoso yang menjadi DPO Mabes Polri. Saat ini, polisi masih memburu dua pelaku lain dalam kasus tersebut. Salah satunya adalah seseorang berinisial DT yang diduga bakal menjadi calon "pengantin" bom untuk Polres Jember.

Mabes Polri belum memberikan keterangan resmi seputar informasi tersebut. Namun, Sebelumnya Karopenmas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar menyatakan jika semua keterangan dari Fungki masih harus divalidasi kebenarannya.      

"Kami masih melacak apakah benar orang-orang yang disebutkan tersangka itu memesan bom. Kalaupun benar, masih didalami apakah bom itu sudah jadi atau dalam perencanaan," ujarnya. Boy mengatakan, penyidik meminta waktu untuk memvalidasi kebenaran pengakuan Fungki.    

Sebagaimana diberitakan, Fungki mengaku mendapat pesanan 10 buah bom dari beberapa orang lewat akun Facebook. Fungki menggunakan nama akun Upik Lawanga, murid Dr. Azahari yang ahli dalam merakit bom. Bom tersebut dibanderol Rp 800 ribu per buah. (byu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernyataan Tifatul Sesuai Arahan Petinggi PKS

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler