PADANG--Kaburnya tahanan dan narapidana (Napi) Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas IIB Bram Itam, Kualatungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, Sabtu (19/1) sore, mendapatkan perhatian serius jajaran Mapolres di bawah Mapolda Sumbar. Pasalnya, ada indikasi beberapa orang napi dan tahanan tersebut kabur dan memasuki wilayah hukum Polda Sumbar, namun demikian, sampai Senin (21/1) jajaran Polres di perbatasan Sumbar-Jambi, belum mengantongi nama-nama tahanan dan napi yang kabur tersebut.
"Yang kami ketahui, dari 61 napi yang kabur telah ditangkap sebanyak 13 orang dan masih berkeliaran sebanyak 48 orang. Diduga, dari 48 itu ada yang berusaha masuk wilayah hukum Polda Sumbar dengan cara menumpang bus umum dan truk barang. Itulah sebabnya, Polres Dharmasraya yang cukup dekat dengan Jambi telah melakukan razia pada seluruh kendaraan," ujar Waka Polres Dharmasraya, Kompol Aru Yuswan, pada Padang Ekspres (Grup JPNN), Senin (21/1).
Jelas Kompol Ari Yuswan, razia akan dilakukan siang dan malam hari. Dalam razia itu, jajarannya memeriksa seluruh identitas penumpang dan memeriksa bawaan para penumpang. Namun polisi belum menemukan ada warga yang mencurigakan. Selain razia, kata pria yang hobi fotografi itu, saat ini pihaknya telah mengerahkan jajaran Intel di tengah masyarakat.
Mantan Kabag Ops Polresta Padang tersebut berkeyakinan, belum ada indikasi napi asal Jambi memasuki wilayah hukum Polda Sumbar saat ini. "Kalau memang ada indikasi, atau diduga beberapa orang napi Jambi masuk ke wilayah hukum Sumbar, seharusnya mereka mengirimkan data atau identitas jelas. Dengan identitas jelas ini, kami bisa bergerak lebih leluasa, dan tidak salah sasaran dalam bertindak nantinya," tegas Ari Yuswan.
Hal senada diutarakan Kapolres Solok Selatan, AKBP Djoko Trisulo, saat ini anggotanya telah berpatroli termasuk di areal perkebunan. "Setelah mendengar kabar napi di Jambi kabur, saya dan jajaran mengambil inisiatif dengan cara meningkatkan patroli ke daerah perkebunan. Pasalnya, tidak tertutup kemungkinan napi tersebut bersembunyi setelah kabur," kata AKBP Djoko Trisulo.
Seperti diberitakan sebelumnya, kaburnya tahanan dan napi itu terjadi sekitar pukul pukul 15.30, ketika dua karyawan LP sedang bertugas memberi makan siang para napi. Saat pintu portal LP terbuka, ketika itulah 52 napi dan sembilan tahanan diduga sudah kompak mengamuk, dan keluar dari sel masing-masing. Sebelum kabur napi dan tahanan ini terlebih dahulu menghancurkan kaca-kaca, dan menyerang seorang petugas LP (sipir) hingga tak sadarkan diri.
Kapolres Tanjung Jabung Barat, AKBP Naek P Simanjuntak mengatakan, hingga malam tadi anggotanya masih memburu 48 napi dan tahanan yang masih buron. Menurutnya, pengejaran dilakukan ke beberapa lokasi diduga tempat pelarian para napi dan tahanan tersebut. (kid/cr2)
"Yang kami ketahui, dari 61 napi yang kabur telah ditangkap sebanyak 13 orang dan masih berkeliaran sebanyak 48 orang. Diduga, dari 48 itu ada yang berusaha masuk wilayah hukum Polda Sumbar dengan cara menumpang bus umum dan truk barang. Itulah sebabnya, Polres Dharmasraya yang cukup dekat dengan Jambi telah melakukan razia pada seluruh kendaraan," ujar Waka Polres Dharmasraya, Kompol Aru Yuswan, pada Padang Ekspres (Grup JPNN), Senin (21/1).
Jelas Kompol Ari Yuswan, razia akan dilakukan siang dan malam hari. Dalam razia itu, jajarannya memeriksa seluruh identitas penumpang dan memeriksa bawaan para penumpang. Namun polisi belum menemukan ada warga yang mencurigakan. Selain razia, kata pria yang hobi fotografi itu, saat ini pihaknya telah mengerahkan jajaran Intel di tengah masyarakat.
Mantan Kabag Ops Polresta Padang tersebut berkeyakinan, belum ada indikasi napi asal Jambi memasuki wilayah hukum Polda Sumbar saat ini. "Kalau memang ada indikasi, atau diduga beberapa orang napi Jambi masuk ke wilayah hukum Sumbar, seharusnya mereka mengirimkan data atau identitas jelas. Dengan identitas jelas ini, kami bisa bergerak lebih leluasa, dan tidak salah sasaran dalam bertindak nantinya," tegas Ari Yuswan.
Hal senada diutarakan Kapolres Solok Selatan, AKBP Djoko Trisulo, saat ini anggotanya telah berpatroli termasuk di areal perkebunan. "Setelah mendengar kabar napi di Jambi kabur, saya dan jajaran mengambil inisiatif dengan cara meningkatkan patroli ke daerah perkebunan. Pasalnya, tidak tertutup kemungkinan napi tersebut bersembunyi setelah kabur," kata AKBP Djoko Trisulo.
Seperti diberitakan sebelumnya, kaburnya tahanan dan napi itu terjadi sekitar pukul pukul 15.30, ketika dua karyawan LP sedang bertugas memberi makan siang para napi. Saat pintu portal LP terbuka, ketika itulah 52 napi dan sembilan tahanan diduga sudah kompak mengamuk, dan keluar dari sel masing-masing. Sebelum kabur napi dan tahanan ini terlebih dahulu menghancurkan kaca-kaca, dan menyerang seorang petugas LP (sipir) hingga tak sadarkan diri.
Kapolres Tanjung Jabung Barat, AKBP Naek P Simanjuntak mengatakan, hingga malam tadi anggotanya masih memburu 48 napi dan tahanan yang masih buron. Menurutnya, pengejaran dilakukan ke beberapa lokasi diduga tempat pelarian para napi dan tahanan tersebut. (kid/cr2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Kolaka jadi Saksi Tersangka Lain
Redaktur : Tim Redaksi