jpnn.com, SIDOARJO - Salah satu wilayah yang sempat menjadi sasaran aksi teror adalah Sidoarjo, Jawa Timur.
Ketika itu, seorang terduga teroris meledakan bom bunuh diri di rusun yang ada di sana.
BACA JUGA: Bentuk Paguyuban Rektor untuk Cegah Radikalisme di Kampus
Dengan adanya aksi teror tersebut, Polresta Sidoarjo langsung bereaksi. Selain membantu Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap pelaku, mereka juga melakukan aksi kontra radikal.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Himawan Bayu Aji mengatakan, pihaknya kini rutin menyambangi para kiai yang ada di wilayah hukumnya. Selain itu, mereka juga berkunjung ke pesantren yang ada.
BACA JUGA: Bentuk Paguyuban Rektor untuk Cegah Radikalisme di Kampus
Karena, kata Himawan, di Sidoarjo ada 162 pesantren. Seluruh santri yang ada, akan patuh dengan perintah kiai dan pengasuhnya.
“Pendekatan kepada kiai, kami dekati dan diberikan pemahmanan kepada santri terkait apa sih paham radikalisme. Biar mereka lebih paham dan enggak terpapar,” kata dia, Selasa (24/7).
BACA JUGA: Polres Surabaya Tanamkan Pemahaman Kebangsaan ke Mahasiswa
Selain itu, anggota kepolisian juga ikut kegiatan keagamaan untuk mengawasi.
Mantan Kasubdit II Dittipideksus menambahkan, masyarakat juga harus aktif di lingkungannya.
“Masyarakat harus menegur sapa, setidaknya bertanya, dari mana dan orang ini siapa,” tandas dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa Baru Diminta Setor Akun Medsos
Redaktur : Tim Redaksi