jpnn.com, SURABAYA - Kapolrestabes Surabaya Kombes Jhonny Edison Isir bertemu Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Surabaya yang diketuai Arif Afandi di Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (4/7).
Selama selama 1,5 jam itu, mereka berdiskusi tentang peran masjid dalam ikut memerangi penyebaran Covid-19 di Surabaya yang masih tinggi.
Dalam pertemuan itu, Kombes Pol Isir didampingi Kasat Intelkam Polrestabes SLBP Wimboko dan Lasat Binman AKBP Fathoni.
Sedangkan Ketua DMI Surabaya Arif Afandi didampingi Nurhasan, M Jamil, Ahmad Sulthon, Romdlon, Hendro, KH Agus Diyar, KH Choiron, dan M Hudi.
BACA JUGA: Kocak! Dua Jambret Keok Dihajar Emak-Emak Kompleks dengan Pot Bunga dan Gerobak
"Kami ingin DMI Surabaya untuk ikut mengajak warga disiplin menjalankan protokol kesehatan," katanya.
Ajakan Kapolresta Surabaya yang baru menjabat dua bulan dua hari ini langsung disambut baik Pengurus DMI Surabaya.
BACA JUGA: Ya Ampun, Mobil Berisi Pengantin Baru ini Tercebur ke Sungai
Apalagi, DMI Surabaya juga sudah peduli Covid-19 dengan menyemprot disinfektan masjid dan membagi sembako untuk para terdampak.
Arif yang juga mantan Wakil Wali Kota Surabaya (2005-2010) ini mengajak Polrestabes Surabaya menginisiasi Masjid Tangguh di Surabaya.
Melalui program ini, diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran virus Corona di tingkat komunitas.
"Nanti mulai dengan percontohan beberapa masjid. Tidak hanya menjadi tempat edukasi protokol Covid-19, tapi juga menjadi menjadi pusat jaring pengaman sosial," kata Arif.
Merespons gagasan DMI Surabaya ini, Kombes Isir langsung gerak cepat. Malah, dalam pertemuan itu langsung dirancang kapan gerakan Masjid Tangguh Surabaya dimulai.
"Kami langsung bikin group WhatsApp untuk memudahkan koordinasi," katanya.
Dia menambahkan, Masjid Tangguh bisa memperkuat program Kampung Tangguh yang sudah berjalan. Yakni dengan menjalankan Program Wani Ngandani (berani mengingatkan), Wani Sehat, Wani Aman dan Wani Sejahtera.
Menurut Arif, perkembangan Covid-19 di Surabaya masih mengkhawatirkan. Karena itu perlu kerja sama semua pihak untuk melandaikan kurva kasus positif pandemi Covid-19 ini.
"Tentu tidak mungkin lagi melakukan PSBB berskala kota. Sebaiknya lebih menerapkan disiplin protokol covid di tingkat komunitas seperti jemaah masjid," tambahnya.
Kombes Iris menambahkan, pihaknya juga melakukan langkah-langkah pendisiplinan warga.
Misalnya dengan memerhatikan wilayah-wilayah perbatasan. Selain itu juga menggandeng semua stakeholder untuk bersama-sama menangani pandemi ini. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia