jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri menegaskan langkah aparat kepolisian dalam pendataan dukungan masyarakat terkait Pilpres 2019 dipastikan tidak berkaitan dengan motif politik.
Pendataan itu bertujuan untuk memetakan daerah rawan konflik terkait dukungan tersebut. Bukan seperti yang dituduhkan untuk membantu salah satu pasangan calon yang sedang bertarung.
BACA JUGA: Prabowo Sebut 7 Nama yang Bakal jadi Menteri, 2 dari Demokrat
“Pendataan itu murni untuk mengetahui tingkat kerawanan dan menentukan cara bertindak nantinya,” ujar adiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (28/3).
"Jadi tidak ada kaitannya dengan motif politik. Kami wajib mengetahui daerah pemilihan (dapil), juga daerah mana yang terkonsentarasi paslon a dan paslon b untuk proses pengamanan," tambah Iqbal.
BACA JUGA: Kampanye di Sulbar, Jokowi Janji Selesaikan Pembangunan 3 Ruas Jalan di Mamuju
Menurut Iqbal, terkait pemetaan tingkat kerawanan wilayah adalah hal yang wajar dilakukan setiap tahunnya. Hal itu sebagai bahan polisi menentukan strategi pengamanan.
Dia pun menegaskan, apabila nanti ditemukan anggota Polri yang tak netral, pihaknya akan memroses dengan tegas sesuai dengan aturan yang berlaku.
BACA JUGA: Lihat! Apa Benar Itu Bu Iriana yang Terjengkang di Panggung Kampanye Jokowi?
"Sama sekali tidak ada motif politik. Jadi, tegas sekali bapak Kapolri mengeluarkan TR (telegram rahasia)-nya. Artinya, siapa pun yang tidak netral akan kami proses, ada mekanismenya," tandas dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon: Pencipta Hoaks Paling Banyak Itu Adalah Penguasa
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan