jpnn.com - JAKARTA - Mabes Polri mengaku belum mendapatkan data terkait profesi dua Warga Negara Indonesia, Sumartiningsih asal Cilacap, Jawa Barat, dan Seneng Mujiasih asal Muna, Sulawesi Tenggara, yang diduga menjadi korban pembunuhan di Hongkong.
Kendati demikian, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar, mengatakan, nantinya Polri akan melakukan penelusuran terkait apa profesi mereka di sana. "Memang terkait informasi pekerjaan kita belum mendapatkan data lebih rinci," ujar Boy di Mabes Polri, Rabu (5/11).
BACA JUGA: Kantor dan Kilang Pertamina Diancam Bakal Disegel
Kendati demikian, kata Boy, profesi dua WNI itu baru bisa diketahui setelah ada pemeriksaan lebih lanjut. "Tetapi nanti bisa ditelusuri lagi bagaimana prosesdur pemberangkatan dan Visa yang diperoleh," katanya. "Jadi kami belum dapat memastikan, apakah TKW (Tenaga Kerja Wanita) atau profesi lain," imbuhnya.
Yang jelas, Boy menambahkan, Liaison Officer di Konsulat Jenderal RI di Hongkong Kombes Beny masih terus melakukan koordinasi dengan kepolisian setempat. "Koordinasi masih berjalan antara LO dan kepolisian di Hongkong," ujarnya.
BACA JUGA: PBNU Siap Fasilitasi Perdamaian KIH-KMP
Menurutnya, supaya jati diri WNI itu terkuak dengan pasti, Polri pun tengah berupaya mengambil sampel ante mortem dari pihak keluarga korban di Muna dan Cilacap.
Selain itu, kata dia, di Konsulat Jenderal RI di Hongkong, juga ada unsur imigrasi yang bisa melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait keberangkatan dan kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. "Itu memberkan gambaran dalam rangka apa dan bagaimana mereka di sana setelah ada rangkaian penyelidikan," katanya.
BACA JUGA: Makna Simbolik Kebo Bule Sudah Hilang
Sekarang ini, Boy melanjutkan, pemerintah juga berkonsentrasi supaya para jenazah itu bisa dibawa pulang ke tanah air untuk dimakamkan. "Pemerintah dalam hal ini tentu akan kerjasama," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serikat Pekerja Tolak Nama Lama jadi Dirut Pertamina
Redaktur : Tim Redaksi