jpnn.com - jpnn.com - Mabes Polri menilai kasus kematian WN Korea Kim Jong-nam yang melibatkan WNI Siti Aisyah tergolong sulit untuk dipecahkan. Sebab, kasus tersebut disinyalir melibatkan banyak orang dan direncanakan dengan matang.
Kadiv Humas Irjen Boy Rafli mengatakan, selain tingkat kesulitan yang tinggi, kasus ini juga menjadi perhatian warga Indonesia.
BACA JUGA: Semua Kasus Rizieq Berawal dari Laporan Masyarakat
Karenanya, dia berharap Polis Diraja Malaysia objektif dalam melakukan pengungkapan. Apalagi mengingat Siti hanyalah pelaku sekunder dalam pembunuhan itu
"Butuh juga ketelitian dan kecermatan, di mana keterlibatan Siti Aisyah sebagai pelaku. Ini memang kasus yang cukup pelik, mengaitkan keterkaitan antara para eksekutor ini dengan lainnya," kata dia di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (22/2).
BACA JUGA: Aisyah Cuci Tangan Setelah Menyemprot Wajah Jong-nam
Meski begitu, lanjut Boy, Mabes Polri menyerahkan seluruh proses penyidikan Siti kepada Polisi Diraja Malaysia. "Kita hormati kedaulatan hukum dengan Polisi Diraja Malaysia. Yang memang mereka butuh waktu untuk mengungkap lebih dalam lagi," jelasnya.
Di samping itu, kata Boy, Mabes Polri juga memberi bantuan bahan penyidikan bilamana Polis Diraja Malaysia membutuhkan latar belakang terduga pembunuh kakak tiri pimpinan Korea Utara Kim Jong Un itu.
BACA JUGA: Bripda Rianda, Polwan Cantik Bersuara Merdu
"Kami akan bantu Polisi Malaysia sepanjang itu berkaitan dengan kebutuhan informasi terkait Siti Aisyah ataupun orang lainnya. Karena kami dalam satu rumpun Interpol punya kewajiban membantu," kata Boy.
Meski begitu, kata Boy, sejauh ini pihak Polis Diraja Malaysia belum meminta bantuan kepada Mabes Polri. Hanya saja, Boy memastikan pintu kerja sama selalu dibuka lebar.
"Biar bagaimanapun kebutuhan investigasi itu berdasarkan informasi dan fakta. Kalau fakta itu berada di Indonesia, bisa kami bantu," tandas Boy. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Meradang, Malaysia Tarik Dubesnya dari Pyongyang
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga