jpnn.com, TARAKAN - Polisi Republik Indonesia (Polri) membuka kesempatan kepada masyarakat untuk bisa menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Tahun ini, Polri membuka CPNS dengan formasi dokter umum S1 dan DIII keperawatan sebanyak 85 orang.
BACA JUGA: Rekrut CPNS dari Jalur Umum, Pemerintah Dinilai Tak Adil
Paur Subag Humas Polres Tarakan Ipda Deny Mardiyanto mengatakan, pendaftaran CPNS Polri dibuka sejak 11 September lalu hingga 25 September.
“Semuanya yang diperlukan 200 orang CPNS. Jumlah tersebut sudah secara nasional. Nanti untuk penempatan dan kuota daerah yang disesuaikan dengan kebutuhan,” ungkapnya, Sabtu (16/9).
BACA JUGA: Kemenhub Bangun SDM Lewat Pembangunan Kampus Diklat
Deny menambahkan, persyaratannya, antara lain, warga negara Indonesia (WNI), umur minimal 21 tahun dan maksimal 35 tahun, serta tinggi badan untuk pria 157 cm dan untuk wanita 150 cm.
“Selain persyaratan tersebut, ada juga persyaratan khususnya yaitu pelamar yang ingin ke dokter umum harus cumlaude dan memiliki kualifikasi dari perguruan tinggi terakreditasi A,” beber Deny.
BACA JUGA: Ombudsman Sebut Penerimaan CPNS Bakal Banyak Masalah
Pendaftaran bisa dilakukan dengan sistem online. Caranya dengan membuka website https://sscn.bkn.go.id.
Pendaftar juga bisa datang langsung Mapolres Tarakan untuk mencari informasi mengenai penerimaan CPNS Polri.
“Jadi, kalau ada dokter yang aktif sekarang bisa juga ikut. Namun, harus memenuhi persyaratan yang ada,” imbuhnya.
Untuk tahapan seleksi, setelah administrasi akan dilakukan uji kompetensi dasar dilanjutkan uji kompetensi bidang.
Setelah itu, ada uji pemeriksaan kesehatan, pemetaan psikologi, pemetaan kesamabtaan jasmani, dan uji mental kepribadian.
“Dalam penerimaan CPNS Polri ini gratis tanpa dipungut biaya. Kalau ada oknum polisi atau orang yang mengaku-ngaku bisa membantu meloloskan masuk dengan jumlah uang tertentu jangan diladeni,” pungkasnya. (zar)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Pertama, Jumlah Pelamar CPNS Dekati Kuota Formasi
Redaktur & Reporter : Ragil