jpnn.com - JAKARTA - Serangan bersenjata di sebuah mal di Kenya menjadi perhatian khusus bagi Polri. Serangan maut itu bisa saja ditiru oleh kelompok kelompok bersenjata yang ada di Indonesia.
"Kita tingkatkan kewaspadaan. Security di pusat perbelanjaan juga jangan sampai lengah," ujar Kadivhumas Polri Irjen Ronny F Sompie di Jakarta kemarin (23/09).
BACA JUGA: Jelang Pemilu, Awasi Pejabat Gunakan Fasilitas Negara
Teroris, kata mantan Karowasidik Bareskrim itu selalu berusaha mencari cara cara baru. Mereka juga memanfaatkan kelengahan dari petugas." Kejadian itu harus menjadi perhatian dan kesiapsiagaan kita agar jangan sampai terjadi disini," katanya.
Seperti diketahui, serangan di Ibukota Kenya Nairobi, menewaskan setidaknya 30 orang seperti diklaim kelompok militan al-Shabaab, yang bertanggung jawab atas serangan itu.
BACA JUGA: Mulai Bermunculan Laporan Calo CPNS
Lebih dari 60 orang terluka, di Westgate Mall di Westlands, 3 kilometer (1,8 mil) barat laut dari pusat kota Nairobi. Insiden itu adalah serangan teroris mematikan di Kenya sejak 1998, Ketika pemboman Kedubes AS di pusat kota Nairobi menewaskan 213 orang.
Al-Shabaab, sebuah kelompok militan Islam di Somalia mengancam untuk melakukan serangan di Kenya setelah negara itu dikerahkan tentaranya ke Somalia selatan pada Oktober 2011 untuk melawan kelompok itu.
BACA JUGA: Positif Narkoba, Karir Irwasda Lampung Selesai
Ronny menegaskan, Polri juga terus berupaya untuk mengungkap aksi propaganda kelompok teror via internet yang menyebarkan cara menyerang ruang-ruang vital negara di perkotaan . Polri juga telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mengungkap para pelaku. "Kami terus berupaya untuk menangkap kelompok itu,"tegasnya.
Di internet beredar manual gerilya perang kota yang mengajarkan detail proses menyerang objek vital.Panduan setebal 112 halaman itu dipublikasikan oleh seseorang yang memakai nama Syarif Ramzan Saluev, dan telah diunduh lebih dari seribu kali.
Laman yang bisa dibaca secara cuma-cuma di scribd.com hanya pengantarnya, sedangkan untuk panduan teknis gerilya harus diunduh dengan membayar.
Jawa Pos yang sudah mengunduh manual itu membaca, ada beberapa teknik khusus termasuk cara menyerang sebuah pusat keramaian di dalam kota seperti mal atau pusat pusat rekreasi. (rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Diingatkan tak Abaikan Tugas Pokok
Redaktur : Tim Redaksi