Polri Didorong Mengefektifkan Program Polmas, Begini Alasannya

Sabtu, 05 November 2022 – 12:47 WIB
Sekjen KMPI Ismail Habib (dua dari kiri) mendorong polri mengefektifkan pelaksanaan program Polmas. Dia menyatakan pandangannya pada diskusi 'Peran Publik dalam Meningkatkan Kinerja Polri' yang dilaksanakan di Hotel Kusuma Sahid, Surakarta, Jumat (4/11/2022). Foto: Ist for JPNN.com.

jpnn.com - SOLO - Sekretaris Jenderal Komunitas Masyarakat Pesantren Indonesia (KMPI) Ismail Habib mendorong kepolisian mengefektifkan program pemolisian masyarakat (polmas) atau community policing.

Dia meyakini program tersebut sangat efektif untuk membantu aparat kepolisian menjalankan keamanan dan ketertiban.

BACA JUGA: Siti Fadillah Penderita Hidrosefalus Tampak Ceria Saat Digendong Anak Buah Irjen Iqbal, Lihat

Program tersebut diatur dalam Peraturan Kepolisian (Perpol) Nomor 1/2021 tentang Pemolisian Masyarakat.

"Melalui program Polmas ini masyarakat diharapkan mampu mendeteksi dan mengidentifikasi permasalahan keamanan dan ketertiban di lingkungannya dan mencari solusinya,” ujar Ismail Habib saat menjadi pembicara dalam diskusi 'Peran Publik dalam Meningkatkan Kinerja Polri' yang dilaksanakan di Hotel Kusuma Sahid, Solo, Jumat (4/11).

BACA JUGA: Sesmenko Susiwijono Paparkan Beragam Manfaat Presidensi G20 Indonesia, Mohon Disimak!

Ismail Habib optimistis program Polmas dapat mewujudkan kemitraan Polri dan masyarakat yang didasarkan pada kesepakatan bersama untuk menangani permasalahan yang menimbulkan potensi gangguan keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.

Dia juga meyakini program polmas dapat meningkatkan kesadaran hukum dan kepedulian masyarakat terhadap potensi gangguan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.

BACA JUGA: 20 Pejabat Utama Polres Aceh Utara Menjalani Tes Urine Mendadak, Hasilnya?

Program tersebut prinsipnya membangun kemitraan, kesetaraan, transparansi, akuntabilitas, partisipasi, hubungan personal, proaktif, orientasi pada pemecahan masalah dan komunikasi intensif.

“Salah satu polmas terbaik di Pekanbaru karena aplikasi Zapin. Masyarakat bisa dengan cepat melaporkan segala kejadian di sekitarnya. Ada juga pelayanan SKCK secara online,” ucapnya.

Menurut Ismail Habib, pelaksanaan program Polmas sejauh ini kurang berhasil.

Terutama dari sisi indikator komunikasi yang tidak berjalan dengan baik.

Penyebabnya, karena komunikasi yang jalan hanya sebatas anggota polmas dengan pimpinannya sedangkan anggota polmas dengan masyarakat tidak terlaksana dengan baik.

“Hubungan timbal balik antara anggota polmas dengan masyarakat tidak berjalan seperti yang diharapkan. Salah satunya terkendala teknis seperti tidak tersedianya sarana dan prasarana yang memadai."

“Meski ada potensi besar dari peran masyarakat dalam memerangi kejahatan dan menciptakan lingkungan yang lebih aman, pada kenyataannya hanya sebagian kecil dari warga yang berpartisipasi secara aktif," kata Ismail Habib. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... IPW Ungkap Ada Perang Bintang di Polri, Saling Pegang Aib


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler