Polri Diminta Jangan Sampai Lengah dan Mati Konyol

Sabtu, 25 Agustus 2018 – 23:45 WIB
Ketua Presidium IPW Neta S Pane. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengkritisi adanya insiden penembakan yang dialami dua anggota Polri di Tol Cipali, Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (24/8) malam lalu

Dengan adanya kejadian itu, Polri, kata Neta, perlu mengambil langkah antisipasi.

BACA JUGA: Polisi Memburu Penembak Dua Anggota PJR di Tol Cipali

“Terlebih kepada modus kejahatan ini agar tidak berulang dan membuat anggota kepolisian menjadi mati konyol saat bertugas,” kata dia, Sabtu (25/8).

Neta berharap, Polri jangan sampai lengah, meski kedua anggota Polda Jawa Barat yang menjadi korban hanya mengalami luka-lula.

BACA JUGA: Herman Tewas Bersimbah Darah dengan Luka Tembak di Dada Kiri

“Melihat kasus penembakan di Tol Cipali ini, sudah saatnya Polri melengkapi mobil patrolinya dengan alat deteksi senjata jarak jauh atau dalam radius tertentu,” imbuh dia.

Sehingga, saat menemukan pihak yang mencurigakan, sebelum melakukan pemeriksaan atau penggeledahan, petugas patroli sudah mengetahui, apakah orang yang dicurigai itu memiliki senjata atau tidak.

BACA JUGA: KKB Papua Berulah di Hari Kemerdekaan

“Dengan demikian petugas kepolisian bisa lebih prepare dalam menghadapi situasi dan tidak mati konyol dalam menghadapi penjahat yang nekat,” tegas dia.

Dari kasus yang ada, IPW mendata ada tiga kelompok yang sering membunuh polisi di lapangan. Yakin, penjahat jalanan, bandar narkoba, dan teroris.

Penjahat jalanan dan bandar narkoba, biasanya membunuh polisi karena dalam kondisi terjepit. Mereka menembak polisi saat digerebek atau saat hendak ditangkap. Hal tersebut beda dengan kelompok teroris yang menyerang aparat. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Brutal, Bergeh Cs Siksa dan Tembak Kepala Jaka Ginting


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler