jpnn.com, JAKARTA - Ketua Tim Pembela Muslim (TPM) Muhammad Mahendradatta meminta Polri terbuka dalam insiden rusuh yang terjadi di rumah tahanan (rutan) khusus teroris di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5).
Menurut dia, penyampaian insiden ini jangan hanya bersumber dari Polri saja. “Saya harapkan beritanya jangan single tone dari Polri saja. (Karena) kerusuhan tahanan baru terjadi zaman ini,” kata dia kepada JPNN, Selasa (8/5) malam.
BACA JUGA: Kerusuhan di Mako Brimob: Napi Terorisme Pernah Jebol Sel
Dia yang juga menjadi pengacara sejumlah teroris yang ada di Mako Brimob ini meminta Polri terbuka dan menyampaikan kejadian sesuai fakta.
"Jangan ditutup-tutupi, jangan diatur beritanya. Tolong sampaikan fakta apa adanya,” tambah dia.
BACA JUGA: Berita Terbaru Kerusuhan di Mako Brimob: Polwan Juga Terluka
Mahendradatta menambahkan, sejumlah rekannya baru hari ini Rabu (9/5) akan datang ke lokasi dan mencari informasi akurat dari kliennya yang ada di sana.
“Mohon fairness-nya, jangan dihalang-halangi karena kami juga bekerja berdasarkan undang-undang,” imbuhnya.
BACA JUGA: Ambulans Masuk Mako Brimob, Senjata Dikokang
Diketahui, sejumlah narapidana teroris di Mako Brimob dikabarkan terlibat keributan dengan petugas jaga. Belum diketahui pasti kronologi dan korban di peristiwa itu. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada yang Live Instagram Saat Ricuh di Rutan Mako Brimob?
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan