"Yang jelas selama ini mereka melaksanakan fa’i, perampokan untuk aktivitas mereka," ujarnya di Mabes Polri, Senin (19/3).
Namun demikian, Saud belum mau merinci sejumlah target teror yang akan dilakukan kelompok ini. Yang jelas, tambah dia, kelompok ini telah mensurvei dan mencatat sejumlah lokasi yang akan menjadi sasaran perampokan. "Mereka sudah menggambar beberapa lokasi ini untuk target mereka," imbuhnya.
Tiga lokasi yang telah masuk dalam target aksi kawanan ini adalah Toko Emas Uluwatu, PT Bali Money Changer dan Cafe Lavida Loca.
Polisi menyebut pihaknya melakukan aksi penembakan karena dalam penangkapan tersebut, kelompok ini melakukan serangan balik dengan senjata api kepada polisi.
Di lokasi pertama tepatnya di Jalan Gunung Soputan, Denpasar polisi menembak warga berinisial HN. Pria berusia 32 tahun ini berasal dari Bandung dan disebut polisi merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus perampokan Bank CIMB Niaga, Medan Sumatera Utara tahun lalu. Selain itu dilokasi yang sama dilumpuhkan juga warga berinisial Ag, 30 tahun asal Jimbaran, Bali.
Di lokasi kedua di Jalan Danau Poso, Denpasar, polisi juga menembak mati tiga warga lainnya. Yakni UH als Kapten, Dd, 27 tahun asal Bandung dan M alias Abu Hanif, 30 tahun asal Makasar.
"Pada saat penegakan hukum, para tersangka melakukan perlawanan, baku tembak sehingga meninggal dunia," paparnya.
Dari dua lokasi penangkapan ini polisi menyita dua pucuk senjata api jenis FN serta dua magazene dan peluru 48 butir caliber 9 milimeter, penutup wajah dan lainnya.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... April, PNS Terima Rapel Gaji
Redaktur : Tim Redaksi