JAKARTA — Mabes Polri memberikan klarifikasi mengenai kabar pembakaran anggota polisi dan informan polri di Medan, Sumatera Utara, Minggu (26/2) lalu. Kadiv Humas Polri Irjen (pol), Saud Usman Nasution menyebut bahwa dua orang korban tewas yakni Ricardo Sitorus dan Siregar adalah informan polisi bukan anggota polri.
‘’Kami menyampaikan rasa belasugkawa yang terdalam kepada keluarga korban yaitu Ricardo Sitorus dan Siregar atas musibah ini, semoga kedua teman ini diampuni di dalam kubur dan diberikan ketabahan bagi keluarganya,’’ ujar Saud di Mabes Polri Jakarta, Selasa (28/2).
Saud merinci, kasus ini bermula dari upaya penyelidikan mengenai kabar operasional judi Toto Gelap (Togel) di Medan Minggu malam sekitar pukul 20.00 WIB. Ini atas informasi dari Ricardo Sitorus kepada polisi pada Minggu sore. Brigadir Albertus Sibua kemudian turun ke lokasi beserta empat orang informan, yakni Ricardo Siregar dan dua informan lainnya berinisial MMP dan BI.
‘’(Informan) ketiga saya sebut inisialnya karena ini namanya informan sangat resisten terhadap para pelaku khususnya,’’ imbuhnya.
Mereka kemudian menuju lokasi di Desa Laubekeri dengan sebuah mobil Toyota Kijang sewaan bernomer polisi BK 10 HK untuk memantau seorang tersangka bandar togel berinisial K. Namun naas, setibanya di lokasi, tersangka yang diburu justru meneriaki rombongan ini sebagai maling. Ini kemudian membuat mereka dikejar massa yang tersulut teriakan tersangka.
‘’Karena masa sangat besar, akhirnya mereka masuk ke mobil untuk menghindar, kemudian mereka dikejar oleh sekira 10 sepeda motor ke arah ditengah jalan. Mereka di hadang dan berhenti,’’ papar Saud.
Mobil yang terkepung dihadang oleh massa yang kalap sambil meneriaki dan meminta para penumpang turun dengan menggoyang-goyangkan badan mobil. Sempat, Brigadir Abertus Sibua menyebut dirinya polisi namun massa tak percaya. Dalam kepungan itu mereka turun dan menjadi bulan-bulanan massa yang marah. Berusaha mempertahankan diri Albertus, MMP dan BI berhasil kabur. Namun naas bagi Ricardo dan Sitorus. Keduanya tertangkap, dianiaya dan dibakar dalam mobil yang mereka tumpangi.
Bahkan upaya anggota Intelkam Polri dari Kutalimbaru tak mampu menghentikan aksi beringas warga. ‘’Keduanya diseret dan masuk kedalam mobil, kemudian dibakar berakibat mobil terbakar dan kedua orang informan ini yakni Ricardo Sitorus dan Siregar ini terbakar,’’ sambung Saud.
Bagi Polri ini merupakan satu pembelajaran dalam menegakkan hukum. Karena itu, selain mengejar tersangka, polisi kini terus mengidentifikasi warga yang terlibat dalam pembunuhan sadis itu.
‘’Saat ini Polresta Medan sudah mengidentifikasi beberapa orang yang diduga menjadi pelaku penganiayaan dan pembakaran berdasarkan saksi, bukti rekaman dan adanya petugas yang ada dilapangan, ini sedang dalam pengejaran," katanya. (zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lukman Edi: Program 4 Pilar Bukan Indoktrinasi
Redaktur : Tim Redaksi