JAKARTA - Hingga kini Mabes Polri mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab aksi bunuh diri yang dilakukan Briptu Dodi Setiawan anggota Polsek Kesatuan Pengamanan Pelabuhan dan Perairan (KP3) Tanjungwangi, Banyuwangi JawaTimur Rabu (8/2). Penyidik kini terus mendalami dengan siapa dia berkomunikasi sesaat sebelum almarhum menghembuskan nafas terakhir.
"Kita belum bisa mengetahui apa motif dari korban dan faktor dia bunuh diri. Dan telpon dari siapa kita juga belum bisa jelaskan,faktor apa sampai siapa yang menelepon kita belum dapat informasi karena masih dalam penyelidikan,’’ ujar Karopenmas Div Humas Polri Brigjen (Pol) M Taufik di Mabes Polri Jakarta, Kamis (9/2).
Taufik menyebut peristiwa ini bermula saat korban bersama dua rekannya yakni Brigadir Arif Kurniawan dan Brigadir Suyandono bertugas di pos penjagaan, Rabu sore. Saat itu HP korban berdering tanda sebuah panggilan masuk. Korban kemudian menuju ke ruang sebelah tempat kawan-kawannya berjaga agar suara telepon yang diterima tak terganggu suara TV di pos jaga.
Namun beberapa saat kemudian suara letusan terdengar dari lokasi korban. Dua kawannya yang berjaga langsung menghampiri dan menemukan korban tewas dengan luka tembak di bagian kepala.
"Kemudian pas dicek menemukan korban sudah meninggal dunia dengan posisi duduk dengan luka tembak di bagian pelipis," imbuhnya.
Taufik menyebut sebenarnya korban merupakan personel yang tidak memiliki senjata. Namun dugaannya orban mengambil revolver dari gudang senjata mengingat kunci gudang senjata ada di pos penjagaan.
"Keterangan Kapolsek, senjata tersebut didapat dari korban mengambil dari gudang tempat penyimpanan senjata karena kunci gudang tersebut berada di tempat piket,’’ pungkasnya.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anas Tak Pernah Bersinggungan dengan PT DGI
Redaktur : Tim Redaksi