jpnn.com, JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri kembali mengidentifikasi lima jenazah korban tewas terbakar di tempat karaoke Double O, Sorong pada Senin (24/1) lalu.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan dengan tambahan ini, total ada sepuluh korban teridentifikasi.
BACA JUGA: Polisi Buru 10 DPO Kasus Pembakaran Karaoke di SorongÂ
“Sejauh ini ada tambahan lima jenazah teridentifikasi. Untuk jumlah yang belum teridentifikasi tujuh jenazah,” kata Ramadhan kepada wartawan, Rabu (2/2).
Jenderal bintang satu ini menegaskan Tim DVI masih terus bekerja menuntaskan sampai seluruh jenazah teridentifikasi.
BACA JUGA: 9 Pelaku Pembakaran Karaoke di Sorong Ditangkap, 7 Orang Lagi Masih Diburu
"Untuk yang belum teridentifikasi masih terus diupayakan,” tegas dia.
Adapun kelima jenazah yang baru teridentifikasi adalah sebagai berikut:
BACA JUGA: Satgas TNI Ajari Wawasan Kebangsaan Kepada Generasi Muda
1. Ananin Novalia (25), perempuan, alamat di Purnoharjo, Pangandaran, Jawa Barat. Teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi, medis, dan properti.
2. Ridwan Dodoh (37), laki-laki, alamat di Sorong Utara, Kota Sorong, Papua Barat. Teridentifikasi berdasarkan medis dan properti.
3. Widyanti Arista Anugrah (30), perempuan, alamat di Kelurahan Bila, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Sopeng, Sulawesi Selatan. Teridentifikasi berdasarkan medis dan properti.
4. Nur Kalsum (31), perempuan, alamat di Jalan Baso Daing Ngawing, Ala Tampang, Desa Mangli, Kecamatan Palangga, Kabupaten Goa, Sulawesi Selatan. Teridentifikasi berdasarkan medis dan properti.
5. Arum Ainun (23), perempuan, alamat di Kelurahan Ranca Ekek, Kecamatan Ranca Ekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Teridentifikasi berdasarkan medis dan properti.
Diketahui bentrokan terjadi di Kota Sorong pada Senin (24/1) sekitar pukul 23.30 WIT. Polisi menyebut insiden itu menewaskan 18 orang dengan satu orang meninggal karena dibacok dan sisanya karena kebakaran.
Peristiwa pembakaran itu merupakan buntut dari peristiwa kesalahpahaman antara pengunjung dan pihak keamanan setempat pada Minggu (23/1).(cuy/jpnn)
Redaktur : Friederich
Reporter : Elfany Kurniawan