JAKARTA—Tim Forensik dari Polda NTB, Kamis (26/4), merampungkan otopsi jasad Herman dan Abdul Kadir Zailani dua TKI asal Lombok Timur, NTB yang diduga menjadi korban pencurian organ di Malaysia. Namun demikian meski otopsi hari pertama telah selesai, Mabes Polri belum mau mengungkap hasil otopsi dua buruh migran itu.
‘’Nanti kami akan dapat informasi resmi dari kedokteran kesehatan kita dulu. Kami kan tidak bisa katanya-katanya. Tapi kita harus dapat data akurat terlebih dahulu. Pasti akan saya rilis tenang aja,’’ ujar Kadiv Humas Polri Irjen (pol) Saud Usman Nasution di Mabes Polri Jakarta, Kamis (26/4).
Dijelaskan Saud, pihaknya masih harus menunggu hasil analisa lengkap dari tim forensik yang bertugas di lapangan sehingga hasil otopsi itu belum bisa dipublikasikan.
‘’Kita tidak bisa baru lihat gini (kemudian memberi keterangan), harus ada surat, siapa yang tanda tangan, siapa yang bertanggung jawab disitu harus ada semua,’’ imbuhnya. Otopsi sendiri masih akan dilanjutkan jumat (27/4). Seorang TKI lainnya bernama Mad Noor belum diotopsi.
Seperti diketahui dalam dokumen yang diterbitkan pemerintah Malaysia ketiga TKI yakni Herman (34), Abdul Kadir Jaelani (25), dan Mad Nur (28) disebut tewas akibat tertembak. Namun tak dijelaskan apa yang melatari penembakan tiga pekerja bangunan dan buruh sawit yang mengadu nasib di Negeri Sembilan, Malaysia itu.
Lebih mencurigakan lagi tiga jenazah dipulangkan dalam kondisi tidak utuh. Yakni terdapat bekas jahitan di kedua mata serta jahitan horizontal memanjang di dada. Selain itu terdapat juga jahitan vertikal dari dada menuju pusar serta jahitan melintang di bagian bawah perut. Keluarga menduga jahitan tersebut merupakan bekas luka pencurian organ dalam seperti jantung, hati, ginjal dan kornea mata.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dilindungi LPSK, Tony Wong Berharap Segera Bebas Bersyarat
Redaktur : Tim Redaksi