jpnn.com, JAKARTA - Markas Besar Polri mengirimkan 292 personel Brimob Nusantara ke Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/4).
Personel yang berasal dari tiga Polda dan Mabes Polri itu dikerahkan untuk membantu penanganan bencana banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah di NTT.
BACA JUGA: 6 Kapal dan 5 Perahu Karet Polda NTT Bergerak, KP Bharata Mabes Polri Siaga
"Kemarin tanggal 6 April telah dikirim bawah kendali operasi (BKO, red) ke Provinsi NTT sebanyak 292 personel Brimob Nusantara," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Rabu (7/4).
Dia memerinci 292 personel Brimob Nusantara terdiri atas 61 orang dari Korps Brimob Polri, 100 Brimob Polda Jawa Timur, 31 Polda Jawa Tengah dan 100 personel Brimob Polda Bali.
BACA JUGA: Panglima TNI Kerahkan Prajurit dan Alutsista Bantu Korban Bencana Alam di NTT dan NTB
Dalam keberangkatan ke NTT, kata Ramadhan, anggota Brimob Nusantara dilengkapi kendaraan-kendaraan taktis yang digunakan untuk membantu penanganan bencana.
Anggota Brimob Nusantara juga memberikan bantuan untuk evakuasi warga, membantu dapur umum sekaligus pembangunan.
BACA JUGA: Bu Risma Mengajak Dermawan dan Dunia Usaha Meringankan Beban Penyintas Bencana di NTB dan NTT
"Brimob Nusantara juga membawa bantuan sosial untuk membantu pengungsi dan korban bencana," kata Ramadhan.
Sebelumnya, Polri juga telah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk warga terdampak bencana longsor dan banjir bandang di NTT yang terjadi akibat badai seroja.
Polri mengerahkan mobil dapur umum, logistik, enam kapal dari Polda NTT, lima perahu karet ke NTT.
Selain itu, beberapa Satuan Brimob Polda jajaran yakni Polda Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Bali dan NTB, juga telah siap mengirimkan kendaraan SAR yang di dalamnya terdiri dari mobil yang bisa digunakan sebagai dapur lapangan.
Ditpolair Baharkam Mabes juga menyiagakan satu Kapal Bharata di Labuhan Bajo, dan satu unit pesawat Casa yang disiagakan di Kupang.
Bantuan lainnya juga turut diberikan seperti 100 selimut, 100 sarung, 100 matras alas tidur, 100 handuk, 200 dus susu kotak, 200 dus mi instan, 30 dus kopi dan puluhan dus peralatan mandi.
Hingga Rabu (7/4) malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban bencana banjir bandang dan longsor di NTT bertambah menjadi 139 orang.
Penambahan ini terjadi setelah ditemukan beberapa jenazah di Flores Timur.
Sebanyak 938 kepala keluarga (KK) atau 2.655 jiwa terdampak.
Bencana ini dipicu cuaca ekstrem yang menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi sehingga terjadi banjir bandang pada Minggu (4/4), pukul 19.00 waktu setempat.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak Jumat (2/4) lalu telah mendeteksi adanya bibit siklon tropis di wilayah NTT.
Bibit siklon tersebut berkembang menjadi siklon tropis yang dinamakan seroja pada Senin (5/4) dini hari pukul 01.00 WIB. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy